Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Example floating
Example floating
Papua Tengah

MIRIS, Jurnalis Dilarang Meliput Rapat Paripurna Penetapan Gubernur dan Wakil Gubernur di DPR Papua Tengah

×

MIRIS, Jurnalis Dilarang Meliput Rapat Paripurna Penetapan Gubernur dan Wakil Gubernur di DPR Papua Tengah

Sebarkan artikel ini
Example 468x60
Nabire – Sejumlah jurnalis dilarang oleh oknum dipintu masuk gedung DPR Papua Tengah (DPRPT) saat hendak meliput rapat paripurna Penetapan Gubernur dan Wakil Gubernur, Senin (10/2/2025).

“Dilarang masuk. Sebentar saja baru bisa,” kata oknum tersebut.

Ditanya, kenapa dilarang masuk, kata oknum tersebut tempat di dalam ruang penuh.

Example 300x600

“Pokoknya sabar, sebentar saja,” tegasnya.

BACA JUGA: Pernah Jadi Pilot, Ini Kekayaan MEKI NAWIPA: Gubernur Terpilih Papua Tengah

Sejumlah jurnalis tersebut akhirnya hanya bisa duduk di luar gedung, dan tidak bisa mengikuti proses rapat paripurna penetapan tersebut.

Sekadar diketahui, DPRPT melakukan rapat paripurna untuk penetapan Gubernur dan Wakil Gubernur Papua Tengah terpilih, Meki Bawipa-Deinas Geley

Visi-Misi

Meki-Deinas mengatakan bahwa visi misi mereka dibagi ke dalam enam poin utama. Pertama, perihal Papua Tengah Emas yang merujuk pada “pelayanan di semua sendi kehidupan berdasarkan Sila Kelima Pancasila, yaitu Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia.”

BACA JUGA: PHPU Papua Tengah Wempi-Agustinus Tak Diterima, Selisih Suara Tembus 34 Persen

“Kedua, Papua Tengah yang berdaya saing. Semua orang punya hak yang sama dalam pengembangan sumber daya manusia terampil dan siap pakai di semua bidang. No one left behind,” tegas Meki.

Poin ketiga adalah Papua Tengah bermartabat. Dalam poin ini, Meki-Deinas menegaskan bahwa semua warga harus dihargai tanpa memandang status, dan juga memiliki kesempatan yang sama untuk menjalani kehidupan yang sejahtera.

Keempat, Meki-Deinas berkomitmen untuk menghadirkan Papua Tengah yang harmonis, di mana perdamaian terjaga di seluruh elemen masyarakat.

“Kelima, Papua Tengah Maju. Kami akan mengelola sumber daya alam secara profesional, dan di waktu bersamaan juga menghormati hak-hak adat,” tutur Meki-Deinas.

“Terakhir, Papua Tengah Berkelanjutan. Program kerja lima tahun ke depan kami akan menjadi dasar dan fondasi bagi rakyat Papua untuk 50 hingga 100 tahun ke depan,” pungkasnya. (*)

Example 120x600

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *