Puncak Jaya – Pascabentrok antarpendukung pasangan calon (Paslon) nomor urut 01 dan 02 di Kabupaten Puncak Jaya, Papua Tengah, 3 warga dievakuasi ke Jayapura. Tiga warga tersebut kritis karena luka terkena panah saat bentrok.
Kapolda Papua Tengah Brigjen Pol Alfred Papare mengatakan, ketiga warga tersebut harus dievakuasi ke Rumah Sakit di Jayapura karena luka panah yang dialaminya. Pihaknya saat ini sedang mengupayakan proses evakuasi tersebut.
“Ada tiga orang yang kritis akibat terkena panah. Tiga orang tersebut sedang diupayakan untuk dirujuk ke Jayapura,” kata Alfred kepada nabirenews.com, Selasa (4/3/2025).
Dikatakan, ketiga korban luka panah tersebut yaitu Sakarias Wonda (16), Nathan Weya (20), dan Weyo Enumbi (30). Ia mengatakan untuk korban luka lainnya masih didata oleh Polres Puncak Jaya.
BACA JUGA: 2 Orang Tewas Pascabentrok Warga di Puncak Jaya, Ini Kata Kapolda Papua Tengah
“Hingga saat ini, pihak Polres Puncak Jaya masih mendatanya. Jadi belum ada jumlah pasti soal berapa orang yang luka akibat bentrok tersebut. Kalau untuk korban yang dievakuasi ke Jayapura adalah Sakarias Wonda (16), Nathan Weya (20), dan Weyo Enumbi (30),” ujarnya.
Alfred mengungkapkan bentrok awal tersebut terjadi akibat pengeroyokan yang mengakibatkan seorang warga meninggal dunia. Korban atas nama Agustus Kogoya.
“Kejadian aksi saling serang dipicu karena adanya kasus penganiayaan yang mengakibatkan korban meninggal dunia atas nama Agustus Kogoya,” tukasnya.
Terpisah Kapolres Puncak Jaya AKBP Kuswara mengatakan, pascaaksi saling serang pendukung Paslon 01 dan 02, situasi di Kota Mulai kondusif. Aparat masih siaga di lokasi kejadian.
“Sampai dengan saat ini di Kota Mulia dan sekitarnya masih terpantau aman dan kondusif. Saya pun menghimbau kepada pendukung Paslon 01 dan 02 utuk menahan diri, sehingga tidak terjadi lagi aksi saling serang,” kata Kuswara dalam keterangannya.
BACA JUGA: BREAKING NEWS: Pertikaian Antarwarga Kembali Pecah di Puncak Jaya, 2 Warga Diduga Tewas
Ia mengungkapkan, personel TNI-Polri yang ada di Kabupaten Puncak Jaya sudah disiagakan di Kuburan 7 dan Pruleme, Distrik Pagaleme. Dua lokasi tersebut adalah lokasi bentrok warga.
“Kami memploting pada beberapa titik terkhusus ada di titik Kuburan 7 dan di titik Pruleme, dimana di 2 titik tersebut kemarin terjadi aksi saling serang. Kami aparat keamanan gabungan TNI-Polri sampai saat ini tetap berjaga-jaga dan siaga mengantisipasi aksi susulan,” ujarnya.
Pada pemberitaan sebelumnya, bentrokan itu terjadi Alun-alun Kota Mulia dekat Kuburan 7 pada Senin (3/3/2025) sekitar pukul 15.50 WIT. Sejumlah rumah warga juga dilaporkan terbakar.
“Dua warga dilaporkan meninggal dan sejumlah rumah dibakar,” kata Kapolda Papua Brigjen Alfred Papare, Selasa (4/3).
BACA JUGA: Belasungkawa, Brigjen Alfred Berikan Bantuan Sembako ke Keluarga Korban di Puncak Jaya
Alfred menuturkan, sebanyak 39 rumah dan 1 unit sekolah dasar (SD) dibakar massa. Aparat TNI dan Polri hingga kini masih disiagakan di lokasi.
“Kondisi sudah kondusif, namun kami (TNI-Polri) masih melakukan siaga untuk mengantisipasi bentrok susulan,” ujarnya.
Sejumlah warga yang bertikai juga mengalami luka panah. Para korban dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Mulia.
“Ada puluhan warga juga mengalami luka panah akibat pertikaian tersebut. Untuk datanya kami masih dalami,” kata Alfred. (*)