Nabire – Soedeson Tandra yang merupakan anggota Komisi III DPR RI Dapil Papua Tengah mengunjungi Polda Papua Tengah di Kabupaten Nabire, pada Jumat (7/3/2025).
Dalam kunjungannya tersebut disambut oleh Kapolda Papua Tengah Brigjen Alfred Papare, Kapolres Nabire AKBP Samuel Tatiratu dan jajaran PJU Polda Papua Tengah.
Diskusi hangat pun terjadi di ruang rapat Polda Papua Tengah. Berbagai isu dibahas dalam pertemuan yang berlangsung kurang lebih 3 jam tersebut.
Tandra kepada wartawan usai pertemuan mengatakan, dirinya menyambangi Polda Papua Tengah untuk mendengar langsung soal keamanan dan juga persoalan personil, anggaran serta sarana dan prasarana.
BACA JUGA: Yuni Enumbi, Pecatan TNI Dibekuk Polisi, Hendak Seludupkan Senjata ke KKB di Puncak Jaya
“Polda Papua Tengan ini kan adalah Polda baru yang masih butuh sejumlah sarana dan prasarana penunjang. Termasuk juga soal jumlah personilnya. Ini menjadi tanggung jawab dari pemerintah. Saya berharap, apa yang saya dapatkan disini, bisa saya lanjutkan ke tingkat yang lebih tinggi,” kata Tandra.
Tekait situasi di Puncak Jaya, Tandra mengatakan dalam diskusi dengan Polda Papua Tengah bahwa dituasi di Puncak Jaya dapat dikendalikan.
“Saya mendapat laporan bahwa semuanya kondusif. Kami berharap masyarakat tetap menahan diri dan menghormati putusan Mahkamah Konstitusi (MK) terkait perhitungan ulang suara,” ujarnya.
Selain kunjungannya ke Kabupaten Nabire, Tandra juga bakal mengunjungi Kabupaten Mimika dalam waktu dekat.
“Dari sini (Nabire), saya juga akan ke Timika untuk bertemu dengan masyarakat dan mitra kerja di beberapa wilayah termasuk di Timika,” tukasnya.
BACA JUGA: 2 Orang Tewas Pascabentrok Warga di Puncak Jaya, Ini Kata Kapolda Papua Tengah
Sementara itu, Kapolda Papua Tengah Brigjen Pol Alfred Papare mengucapkan terima kasih atas kunjungan Soedeson Tandra ke Polda Papua Tengah.
Selain itu, Alfred pun berharap, dengan pertemuan tersebut, apa yang disampaikan jajaran Polda Papua Tengah dapat diteruskan ke jenjang yang lebih tinggi yaitu di DPR RI.
“Kami telah menyampaikan berbagai tantangan yang dihadapi, khususnya dinamika Kamtibmas yang cukup tinggi di Papua Tengah,” kata Alfred.
BACA JUGA: INI Total Alat Perang yang Disita Polisi Pascaaksi Saling Serang Pendukung Paslon di Puncak Jaya
Untuk mengatasi persoalan di Puncak Jaya, kata Alfred sangat penting seluruh pemangku kepentingan, termasuk masyarakat adat, dalam menjaga ketertiban tanpa harus terlibat dalam aksi-aksi yang berpotensi menimbulkan konflik.
“Belajar dari kejadian di Puncak Jaya, kita melihat ada korban jiwa dan kerugian material yang besar. Pemerintah pun harus mengalokasikan anggaran tambahan untuk menangani dampaknya,” ujarnya.
“Ke depan, kami berharap Pilkada di Papua Tengah dapat berjalan aman dan damai tanpa konflik serupa,” pungkasnya. (*)