Puncak Jaya – Kapolda Papua Tengah Brigjen Pol Alfred Papare memberikan peringatan kepada pasangan calon (Paslon) bupati dan wakil bupati nomor urut 01 dan 02 pascaperikaian antarpendukung di Puncak Jaya yang hingga kini masih berlangsung.
Alfred mengatakan, pihaknya bakal memanggil kedua Paslon untuk duduk bersama dan menyelesaikan konflik tersebut.
Namun, apabila hal tersebut tak diindahkan, pihaknya bakal menindak tegas sesuai dengan hukum yang berlaku.
“Rencana kami akan memanggil kedua Paslon. Apabila terbukti terlibat langsung dalam perang ini maka kita akan lanjutkan ke proses hukum,” kata Alfred dalam keterangannya, Minggu (9/3/2025) di Puncak Jaya.
BACA JUGA: 3 Panglima Perang di Puncak Jaya Diamankan Polda Papua Tengah
Sementara itu, Pj Bupati Puncak Jaya Yopi Murib mengatakan keberadaan TNI-Polri di Puncak Jaya untuk menyelesaikan pertikaian yang tak kunjung usai.
“Tujuannya baik. pemerintah, TNI-Polri hanya ingin masyarakat yang ada di Kota Mulia ataupun situasi menjadi aman dan damai serta kegiatan razia ini sangatlah baik agar tidak ada lagi perang terjadi di Kabupaten Puncak Jaya,” katanya.
Sekadar diketahui, Polda Papua Tengah melalui Polres Puncak Jaya dalam beberapa hari belakangan ini melakukan razia alat perang dari masyarakat setempat.
Razia tersebut dilakukan untuk menghentikan pertikaian yang dilakukan oleh massa pendukung Paslon 01 dan 02.
BACA JUGA: Ribuan Alat Perang Kembali Diamankan TNI-Polri di Puncak Jaya
Panglima Perang di Puncak Jaya Diamankan
Polda Papua Tengah berhasil mengamankan tiga pentolan panglima perang dari pasangan calon bupati dan wakil bupati Puncak Jaya. Ketiganya ditangkap saat Polisi dan TNI melakukan razia alat perang di wilayah tersebut pada, Minggu (9/3).
“Kami lanjutkan kegiatan razia alat perang kembali namun dengan target tambahan yaitu panglima-panglima perang dari kedua kubu masing-masing sudah kita amankan. Saat ini kita sudah amankan 3 orang yakni 1 orang dari kubu 02 dan 2 orang dari kubu 01,” kata Kapolda Papua Tengah Brigjen Pol Alfred Papare dalam keterangannya.
Dengan diamankannya tiga panglima perang dari kedua kubu tersebut diharapkan tidak lagi ada aksi saling serang antarmassa pendukung Paslon 01 dan 02.
“Kita mohon dukungan supaya kita akan memproses hukum sehingga harapan kita tidak ada lagi perang kedepannya dan saya juga berharap kepada tokoh-tokoh adat, tokoh-tokoh agama dan tokoh-tokoh masyarakat untuk membantu memberikan himbauan kepada seluruh masyarakat yang ada di Kota Mulia bahwa perang itu tidak baik dan banyak merugikan,” ujarnya. (*)