Wamena – Sebanyak 5 Polisi dan 33 warga mengalami luka dan harus di rawat di RSUD Wamena pascakericuhan syukuran Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Jayawijaya di Wamena, Papua Pegunungan pada Sabtu (16/3/2025).
Bupati Jayawijaya Athenius Murib mengatakan awal mula kericuhan tersebut berawal ketika pelaku kericuhan dipengaruhi minuman keras (Miras). Hal ini dikatakan Athenius seusai rapat bersama Forkopimda di Kantor Bupati Jayawijaya, Minggu (16/3/2025).
Athenius mengatakan, kerusuhan yang terjadi dalam acara syukuran pelantikan dirinya dan Wakil Bupati Ronny Elopere mengakibatkan adanya korban luka-luka dan kerugian materil.
Ia memaparkan, dari data sementara terdapat terdapat 5 anggota polisi yang menjalani perawatan karena terluka. Sejumlah anggota Kodim Jayawijaya juga terluka.
BACA JUGA: Pascakericuhan Syukuran Bupati dan Wakil Bupati Jayawijaya, Ini Situasi Terkininya!
Sementara masyarakat yang terluka mencapai 33 orang. Para korban telah mendapatkan perawatan medis di RSUD Wamena.
Selain itu, terdapat sejumlah kendaraan roda dua dan mobil yang rusak dan terbakar akibat peristiwa ini.
“Sebanyak tujuh warga telah menjalani operasi karena luka berat pada Sabtu malam. Sementara tiga orang lainnya hari ini dan Senin esok,” paparnya.
Gelar Rapat
Bupati Jayawijaya Athenius Murib mengatakan, pihaknya telah menggelar rapat bersama Forkopimda, MRP, Lembaga Masyarakat Adat (LMA) serta penyelenggara acara syukuran.
BACA JUGA: WARNING untuk ASN, Bupati Jayawijaya: Bolos Kerja Hingga Berbulan-bulan Diberhentikan
Adapun rapat ini membahas evaluasi untuk melihat penyebab terjadi kericuhan dalam kegiatan tersebut.
“Ternyata penyebab utama kericuhan karena pelaku dalam kondisi terpengaruh minuman keras,” ungkapnya.
Ia pun mengimbau warga yang terluka dalam peristiwa tersebut namun belum berobat segera mendatangi RSUD Wamena.
“Warga yang terluka segera ke RSUD Wamena untuk mendapatkan perawatan. Kami telah berkoordinasi dengan RSUD Wamena,” tambahnya.
@nabirenews2025_official Sambangin Polda Papua Tengah, Ini yang Dilakukan Soedeson Tandra Dalam kunjungannya tersebut disambut oleh Kapolda Papua Tengah Brigjen Alfred Papare, Kapolres Nabire AKBP Samuel Tatiratu dan jajaran PJU Polda Papua Tengah. #poldapapuatengah #alfredpapare #soedesontandra #komisiiiidprri #polresnabire #kabupatennabire #nabire #nabire_tiktok_comunity #nabire_papua_indonesia #nabirehebat✊🏻 #papuatengah #bupatiintanjaya #intanjaya #anermaisini #samueltatiratu
♬ suara asli – nabirenews2025_official – nabirenews2025_official
Sudah Kondusif
Athenius pun menyatakan situasi di Wamena tetap kondusif seperti biasanya. Tak ada lagi kericuhan dan warga beraktivitas dengan normal.
“Kami akan menegakkan Perda (Peraturan Daerah) larangan membawa senjata tajam saat memasuki dan beraktivitas di Wamena, ” tegasnya.
BACA JUGA: Wamena Membara, 5 Unit Rumah Kontrakan Hangus Terbakar: Ini Penyebabnya!
Sementara itu, Kapolres Jayawijaya AKBP Heri Wibowo mengatakan kericuhan ini terjadi diduga berawal dari sekelompok orang dalam pengaruh minuman keras masuk ke tempat acara syukuran kemudian terjadi keributan.
Polisi telah mengamankan sekitar 300 parang dan 300 busur panah dari warga pascakericuhan tersebut.
“Keributan tersebut kemudian berakhir menjadi ricuh dengan aksi saling melempar batu dan kayu dari lokasi bakar batu ke arah tengah panggung begitu pun sebaliknya,” pungkasnya. (*)
Sumber: Koranvox.id