Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Example floating
Example floating
Peristiwa

Pangdam Rudi Puruwito: Tak Masuk Logika, OPM Berjuang Tapi OAP Dibunuh

×

Pangdam Rudi Puruwito: Tak Masuk Logika, OPM Berjuang Tapi OAP Dibunuh

Sebarkan artikel ini
Pangdam XVII/Cenderawasih Mayjen TNI Rudi Puruwito saat mengunjungi korban penyerangan OPM di RS Marthen Indey Jayapura, Papua. (Dok. Penerangan Kodam)
Example 468x60
Jayapura – Pangdam XVII/Cenderawasih Mayjen TNI Rudi Puruwito mengecam aksi Organisasi Papua Merdeka (OPM) yang menyerang guru dan tenaga kesehatan (Nakes) di Distrik Anggruk, Kabupaten Yahukimo, Papua Pegunungan pada Jumat (21/3/2025).

“Itu kedok gerombolan OPM. Tidak masuk logika dengan alasan berjuang namun OAP [orang asli Papua] juga dibunuh,” kata Rudi dalam keterangannya.

Kata Rudi, sejatinya OPM adalah penindas masyarakat Papua karena telah mengakibatkan korban dari masyarakat Papua.

Example 300x600

BACA JUGA: Panggilan Terakhir yang Jadi Perpisahan: Kisah Guru Rosalia Gugur Diserang KKB di Yahukimo

Kronologi Penyerangan OPM

Pangdam Rudi Puruwito menjelaskan, OPM melakukan penyerangan terhadap guru dan Nakes secara tiba-tiba. Selain menyerang, OPM juga membakar rumah guru.

Saat kejadian tersebut, para guru berusaha menyelamatkan diri dibantu warga dan berhasil selamat dan kemudian dirawat di Puskesmas Anggruk.

Pangdam XVII/Cenderawasih Mayjen TNI Rudi Puruwito saat memberikan keterangan pers. (Dok. Penerangan Kodam)

“OPM juga merusak alat komunikasi berupa SSB dan Starling. Melihat kampung mendapat ancaman OPM, sebagian besar masyarakat mengungsi,” ujar Rudi.

Dikatakan, aparat keamanan TNI pada Sabtu (22/3) pagi berhasil menguasai wilayah tersebut dalam rangka mengevakuasi para korban dan masyarakat.

“Minggu (23/3) sekira pukul 14.00 WIT ketujuh korban berhasil dievakuasi ke Jayapura, dan kemudian dibawa ke RS Marthen Indey untuk mendapat perawatan.

BACA JUGA: Tuhan Tolong Saya, Teriak Guru yang Selamat dari Serangan KKB di Yahukimo

“Jenazah RLS (30) saat ini masih di RSMI dan proses maupun tempat pemakaman menunggu pembahasan pihak keluarga maupun Pemda Yahukimo. Sedangkan 6 orang lainnya akan dirawat sampai normal dan sembuh,” katanya.

Terkait situasi terkini, Rudi mengatakan, saat ini aparat TNI telah berada di Distrik Anggruk dan masyarakat yang mengungsi telah berangsur kembali ke rumahnya masing-masing dan terdata 34 orang telah kembali ke kampung.

“Sampai saat ini, masih ditelusuri motif penyerangan OPM tersebut,” tukasnya.

Jenazah almarhumah Rosalina Rerek Sogen (30) seorang tenaga guru korban penyerangan dengan kekerasan oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Papua, rencananya akan diterbangkan dari Sentani menuju kampung halamannya di Lewotala, Kecamatan Lewolema, Kabupaten Flores Timur, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), pada Selasa (25/3/25) pagi. (Dok. Istimewa)

Disinggung tuduhan TPNPB-OPM bahwa guru dan nakes tersebut adalah intelijen negara, Rudi pun menampik hal tersebut.

“Para korban bukan TNI, dan bahkan masyarakat sudah mengetahui bahwa semuanya adalah guru dan Nakes. Tuduhan OPM merupakan gaya atau trik untuk mencari alasan membunuh masyarakat,” kata Rudi.

BACA JUGA: Pascapenyerangan KKB Terhadap Guru dan Nakes di Yahukimo, Ini yang Dilakukan Polisi

Adapun para korban 7 orang yang saat ini berada di RSMI yaitu:

  1. Sdri. RLS (30), Perempuan, NTT, Guru, meninggal dunia
  2. Sdr. K (29), Laki-laki, NTT, Guru, Luka luka
  3. Sdr. FL (32), Laki-laki, NTT, Guru, Luka luka
  4. Sdr. T (28), Laki-laki, NTT, Guru, Luka luka
  5. Sdri. P (30), Perempuan, NTT, Guru, Luka luka
  6. Sdri. I (27), Perempuan, NTT, Nakes, Luka-luka.
  7. Sdri. F (32), Perempuan, Sorong Papua, Guru, Luka-luka.
Example 120x600

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *