Nabire – Tradisi Bakar batu merupakan tradisi penting bagi masyarakat di Tanah Papua. Bakar batu sendiri dilaksanakan dalam perayaan penting mulai dari kelahiran, kematian, perkawinan hingga acara syukuran seperti pelantikan kepala daerah.
Gubernur Provinsi Papua Tengah, Meki Nawipa meminta kepada seluruh kepala daerah untuk mengurangi kebiasaan tradisi bakar batu.
“Kalau bisa bakar batu itu dikurangi supaya uang itu bisa digunakan untuk bangun sekolah,” kata Meki saat pelantikan Bupati dan wakil Bupati Kabupaten Puncak dan Mimika, Selasa (25/3/2025).
BACA JUGA: Ini Agenda Gubernur dan Wagub Papua Tengah di Timika
Dikatakan, permintaannya untuk mengurangi kegiatan bakar batu bukan untuk menghilangkan budaya asli orang Papua [OAP].
“Ini bukan menghindari budaya, kita bisa buat [bakar batu] tapi uang miliaran rupiah habis untuk kegiatan ini untuk apa? Mau kemana negeri ini,” ujarnya.
@nabirenews2025_official Menyikapi pertikaian antarpengukung pasangan calon (Paslon) bupati dan wakil bupati Puncak Jaya, Gubernur Papua Tengah Meki Nawipa langsung bergerah cepat untuk memanggil calon bupati dan wakil bupati Puncak Jaya. Keduanya bersepakat untuk akhiri konflik. #pertikaian #paslonbupatidanwakilbupati #puncakjaya #puncakjayapapua #papuatengah #gubernurpapuatengah #mekinawipa #konflikpuncakjaya #perangantarkelompok #kabupatennabire #nabire #nabire_tiktok_comunity
♬ suara asli – nabirenews2025_official – nabirenews2025_official
Menurutnya, bukan waktunya lagi menghabiskan biaya hanya untuk berpesta. Banyak hal lainnya yang masih harus dilakukan, mengingat instruksi Presiden RI Prabowo Subianto terkait efisiensi anggaran.
“Cukup orangtua kita yang bakar batu, hari ini kita makan secukupnya. Kalau makan banyak jadi penyakit. Kita bisa urusan di rumah sakit terlalu lama. Jadi yang baik kita lestarikan, yang tidak baik kita tinggalkan,” pungkasnya. (*)