Nabire – Ketua DPW SKKP Provinsi Papua Tengah sekaligus Wakil Ketua SKKP Se-Tanah Papua, drg. Aloysius Giyai, M.Kes, mengajak generasi muda di Nabire untuk lebih aktif berkebun, beternak, dan menjadi nelayan guna mendukung keberhasilan Program Makan Bergizi Gratis (MBG).
Ajakan ini disampaikan Aloysius dalam acara Launching Titik Dapur Sehat SKKP Se-Kabupaten Nabire yang berlangsung di kompleks Gereja Katolik Kristus Sahabat Kita (KSK), Nabire, Kamis (27/3/2025). Program MBG sendiri ditujukan untuk ibu hamil dan anak sekolah di berbagai jenjang pendidikan, mulai dari SD, SMP, hingga SMA/SMK.
Peluang Besar di Sektor Pertanian, Peternakan, dan Perikanan
Aloysius menegaskan bahwa masyarakat, terutama generasi muda dan para sarjana, tidak perlu lagi berorientasi menjadi Aparatur Sipil Negara (ASN) mengingat kuota yang sangat terbatas. Menurutnya, MBG membutuhkan pasokan bahan makanan dalam jumlah besar setiap hari, sehingga berkebun, beternak, dan menjadi nelayan merupakan peluang besar bagi masyarakat Papua Tengah.
BACA JUGA: Program MBG di Nabire: Peluang Besar bagi Petani, Nelayan, dan Peternak Papua Tengah
“Saya mengajak seluruh sarjana di Papua Tengah mulai hari ini untuk masuk ke kebun, kandang, dan laut demi menghasilkan bahan makanan yang dibutuhkan,” ujar Aloysius.
Dampak Ekonomi dan Ancaman Inflasi
Selain memberikan manfaat kesehatan dan gizi bagi masyarakat, program MBG juga berdampak besar pada perekonomian lokal. Aloysius mengingatkan bahwa jika program ini berjalan optimal di seluruh Papua, maka potensi kelangkaan bahan makanan dan lonjakan harga (inflasi) dapat terjadi.
@nabirenews2025_official Letkol (Tituler) Lenis Kogoya Bakal Bubarkan KNPB Letkol (Tituler) Lenis Kogoya menghimbau kepada Komite Nasional Papua Barat (KNPB) yang berada di setiap wilayah di Tanah Papua untuk segera mendaftarkan organisasinya ke Kesbangpol. #leniskogoya #letkoltituler #knpb #komitenasionalpapuabarat #kesbangpol #tanahpapua #lenisancamknpb #kabupatennabire #nabire #nabire_tiktok_comunity #nabirepapua #nabire_papua_indonesia #nabirehebat✊🏻 #papuatengah #bubarkanknpb #nabireviral #viralnabire #papuatengahviral #viralpapuatengah #nabirenews #nabirenewsdotcom #tiktoknabire
♬ suara asli – nabirenews2025_official – nabirenews2025_official
Hal ini disebabkan oleh meningkatnya permintaan bahan makanan dari Dapur Sehat MBG, yang akan membeli produk dalam jumlah besar melalui koperasi mereka.
“Oleh karena itu, kami mengingatkan pemerintah daerah di 8 kabupaten/kota serta Gubernur Papua Tengah untuk segera membuat Peraturan Daerah (Perda) guna menjaga stabilitas harga bahan makanan di pasaran,” jelas Aloysius.
Kebutuhan Besar untuk Program MBG
Di Kabupaten Nabire, saat ini terdapat 13 Titik Dapur Sehat yang akan melayani sekitar 3.500 penerima manfaat setiap harinya, mulai dari ibu hamil, bayi, balita, hingga anak sekolah.
BACA JUGA: Soal MBG, Ini Saran Bupati Mesak Magai kepada Pemerintah Pusat
“Bayangkan saja, selama lima hari dari Senin hingga Jumat, setiap hari harus disiapkan 3.500 kotak makanan. Ini membutuhkan bahan makanan dalam jumlah besar, mulai dari sayur-sayuran, patatas, ubi, ikan, ayam, hingga beras. Ini merupakan peluang besar bagi petani, nelayan, dan peternak kita untuk meningkatkan perekonomian mereka,” tegasnya.
Tentang SKKP dan Peranannya dalam Program MBG
Sebagai informasi, Satuan Kerja Kesejahteraan Prajurit (SKKP) adalah yayasan di bawah Badan Gizi Nasional yang bertugas menyiapkan Dapur Sehat dan menjalankan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di seluruh Indonesia.
Dengan adanya program ini, diharapkan tidak hanya meningkatkan kesehatan dan gizi masyarakat, tetapi juga mendorong pertumbuhan ekonomi lokal dengan memberdayakan petani, nelayan, dan peternak di Papua Tengah. (*)