Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Example floating
Example floating
Pendidikan

Program MBG di Nabire: Peluang Besar bagi Petani, Nelayan, dan Peternak Papua Tengah

×

Program MBG di Nabire: Peluang Besar bagi Petani, Nelayan, dan Peternak Papua Tengah

Sebarkan artikel ini
Ketua DPW SKKP Provinsi Papua Tengah sekaligus Wakil Ketua SKKP Se-Tanah Papua drg Aloysius Giyai saat acara Launching Titik Dapur Sehat SKKP Se-Kabupaten Nabire yang digelar di kompleks Gereja Katolik Kristus Sahabat Kita (KSK), Nabire, Kamis (27/3/2025). (Dok. nabirenews.com)
Example 468x60
Nabire – Ketua DPW SKKP Provinsi Papua Tengah sekaligus Wakil Ketua SKKP Se-Tanah Papua drg Aloysius Giyai menegaskan bahwa dampak dari implementasi Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Nabire akan sangat besar.

Untuk itu, seluruh petani harus mulai aktif berkebun dan beternak dari sekarang untuk memenuhi kebutuhan pangan program ini.

“Saya mengajak seluruh sarjana di Papua Tengah mulai hari ini untuk masuk ke kebun, kandang, dan laut demi menghasilkan bahan makanan yang dibutuhkan,” kata Aloysius dalam acara launching Titik Dapur Sehat SKKP Se-Kabupaten Nabire yang digelar di kompleks Gereja Katolik Kristus Sahabat Kita (KSK), Nabire, Kamis (27/3/2025).

Example 300x600

“Tidak perlu lagi berorientasi menjadi PNS karena kuota terbatas. Program MBG ini akan membutuhkan banyak bahan makanan setiap hari,” sambungnya.

BACA JUGA: Dukung MBG, Disnakertrans ESDM Papua Tengah Manfaatkan Lahan Eks Trasmigrasi

Kebutuhan Besar untuk Program MBG

Menurut Aloysius, di Kabupaten Nabire terdapat 13 Titik Dapur Sehat yang akan melayani penerima manfaat mulai dari ibu hamil, bayi, balita, hingga anak-anak SD, SMP, dan SMA/SMK, dengan total sekitar 3.500 orang.

“Bayangkan saja, selama lima hari dari Senin hingga Jumat, setiap hari harus disiapkan 3.500 kotak makanan. Dibutuhkan banyak sekali bahan makanan, mulai dari sayur-sayuran, patatas, ubi, ikan, ayam, hingga beras. Ini peluang besar bagi petani, nelayan, dan peternak kita untuk meningkatkan perekonomian mereka,” tegasnya.

Ketua DPW SKKP Provinsi Papua Tengah sekaligus Wakil Ketua SKKP Se-Tanah Papua drg Aloysius Giyai. (Dok. nabirenews.com)

Dampak Ekonomi dan Antisipasi Inflasi

Selain memberikan dampak ekonomi positif bagi masyarakat, Aloysius juga mengingatkan bahwa jika program MBG berjalan optimal di seluruh Papua, maka potensi kelangkaan bahan makanan dan inflasi daerah akan meningkat.

Pasalnya, suplier Dapur Sehat MBG akan membeli bahan makanan dalam jumlah besar melalui koperasi mereka.

BACA JUGA: Soal MBG, Ini Saran Bupati Mesak Magai kepada Pemerintah Pusat

“Oleh karena itu, kami mengingatkan pemerintah daerah di 8 kabupaten/kota serta Gubernur Papua Tengah untuk segera mengantisipasi hal ini dengan membuat Peraturan Daerah (Perda) yang bertujuan menjaga dan mengontrol harga bahan makanan di pasaran. Jangan sampai harga dinaikkan sembarangan karena semua pihak akan berburu bahan makanan untuk kebutuhan MBG,” jelas Aloysius.

Tentang SKKP dan Peranannya dalam Program MBG

Sebagai informasi, Satuan Kerja Kesejahteraan Prajurit (SKKP) adalah sebuah yayasan di bawah Badan Gizi Nasional yang bertugas menyiapkan Dapur Sehat serta menjalankan program Makan Bergizi Gratis (MBG) di seluruh Indonesia.

Dengan adanya program ini, diharapkan tidak hanya meningkatkan kesehatan dan gizi masyarakat, tetapi juga memberikan dampak ekonomi yang signifikan bagi petani, nelayan, dan peternak lokal di Papua Tengah. (*)

Example 120x600

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *