Nabire | Gubernur Papua Tengah, Meki Nawipa, menghadiri ibadah Kebaktian Minggu di Gereja Injili di Indonesia (GIDI) Jemaat Antiokhia, Nabarua Atas, Kabupaten Nabire. Kunjungan ini menjadi momen penting sekaligus kunjungan resmi pertamanya sebagai Gubernur di wilayah Provinsi Papua Tengah.
Kehadiran Gubernur Nawipa bersama rombongan disambut hangat oleh gembala dan lebih dari seratus jemaat. Meski gedung gereja masih sederhana—berdinding papan dan setengah tembok, serta berlantai semen tanpa kursi—semangat ibadah tetap terasa kuat. Ruangan ibadah berkapasitas sekitar 200 orang ini menyimpan sejarah penting bagi perjalanan politik Meki Nawipa dan wakilnya, Deinas Geley.
Gereja GIDI Antiokhia merupakan tempat di mana pasangan Meki Nawipa dan Deinas Geley pertama kali didoakan dan menyatakan deklarasi pencalonan sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur Papua Tengah, di hadapan ribuan pendukung. Kini, setelah terpilih dan dilantik, Nawipa kembali ke tempat yang sarat makna ini.
BACA JUGA: HUT ke-63 KINGMI Papua, Wamendagri Apresiasi Pelayanan Tanpa Batas
“Kita mulai dari sini pergi daftar ke KPU Papua Tengah. Jadi kita harus kembali ke sini. GIDI sudah dukung kita, Tuhan Yesus sudah dukung kita, orang kecil sudah dukung kita,” ujar Meki Nawipa dalam sambutannya.
Komitmen Bangun Gereja Baru dan PAUD
Dalam kesempatan tersebut, Gubernur Meki Nawipa menyampaikan komitmennya untuk membangun gedung gereja yang lebih besar dan layak, demi kenyamanan jemaat dalam beribadah. Ia bahkan menyebutkan bahwa dirinya telah meminta Wakil Gubernur untuk menyiapkan gambar rancangan gereja yang akan dibangun.
“Ini sebagai persembahan kami untuk membangun gereja ini. Saya juga harap nanti dibangun PAUD agar anak-anak bisa sekolah,” kata Nawipa.
Sebagai bentuk dukungan nyata, Gubernur juga memberikan bantuan berupa 50 kursi plastik dan dua gitar akustik, yang diserahkan secara simbolis oleh Ketua Tim Koalisi MeGe, Yoti Gire, yang juga merupakan Kader GIDI.
“Bantuan ini merupakan persembahan dari Gubernur sebagai bentuk kepedulian terhadap pertumbuhan iman jemaat,” kata Yoti Gire.
Mayoritas jemaat GIDI Antiokhia Nabarua berasal dari Kabupaten Puncak Jaya dan Puncak, dengan latar belakang yang beragam—ada yang sedang menempuh pendidikan di Nabire, dan sebagian besar telah menetap di wilayah tersebut. (*)