Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Example floating
Example floating
Peristiwa

Antisipasi Unjuk Rasa Tutup PT Freeport, Polres Nabire Sita Sejumlah Sajam

×

Antisipasi Unjuk Rasa Tutup PT Freeport, Polres Nabire Sita Sejumlah Sajam

Sebarkan artikel ini
Example 468x60

Nabire | Dalam upaya menjaga keamanan dan ketertiban di Kota Nabire, Polres Nabire menggelar sweeping senjata tajam (sajam) di beberapa titik strategis yang diperkirakan akan menjadi tempat berkumpulnya demonstran yang menuntut penutupan PT Freeport Indonesia. Langkah ini diambil untuk mencegah potensi gangguan keamanan selama aksi unjuk rasa yang digelar oleh Forum Independen Mahasiswa (FIM) West Papua.

Lokasi Sweeping dan Penangkapan Sajam

Pelaksanaan sweeping dilakukan di tujuh titik utama di Nabire, yaitu:

Example 300x600
  1. Pantai MAF
  2. Pasar Karang
  3. Perempatan Hotel Mahavira
  4. Lampu Merah Hotel Adaman
  5. Depan RAUD Nabire
  6. Kalibobo
  7. Jalan Jakarta

BACA JUGA: BREAKING NEWS: Polres Nabire Terjunkan Personil di 6 Titik Antisipasi Ujuk Rasa Tutup PT Freeport

Selama operasi tersebut, pihak kepolisian berhasil menyita sejumlah senjata tajam (sajam), termasuk busur dan anak panah yang dibawa oleh sebagian masyarakat di Pasar Karang. Kapolres Nabire, AKBP Samuel Tatiratu, mengungkapkan bahwa penyitaan tersebut dilakukan guna mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan selama demo berlangsung.

“Kami terpaksa menyita sajam yang dibawa oleh warga di jalan umum. Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi potensi gangguan keamanan,” ujar AKBP Tatiratu dalam keterangannya kepada wartawan pada Senin (7/4/2025).

Personil TNI-Polri saat melakukan persiapan guna mengamankan aksi unjuk rasa dari FIM West Papua yang menuntut PT Freeport ditutup. (Dok. NabireNews.com)

Polres Nabire Mendukung Demo Damai, Tapi Ada Ketentuan

Kapolres juga menegaskan bahwa pihaknya tidak melarang warga atau organisasi manapun untuk melakukan unjuk rasa atau demonstrasi. Namun, demonstrasi harus dilakukan sesuai dengan aturan yang berlaku, termasuk tidak mengganggu ketertiban umum. “Demonstrasi boleh dilakukan, asal sesuai dengan UU yang berlaku,” tegas AKBP Samuel Tatiratu.

Selain itu, pihak kepolisian juga telah menyiapkan kendaraan untuk mengangkut perwakilan pendemo langsung menuju gedung DPR PT Freeport, tanpa perlu melakukan long march yang dapat mengganggu lalu lintas.

“Kami sudah menyiapkan kendaraan di enam titik untuk mengangkut perwakilan pendemo ke DPR PT. Long march kami larang karena bisa mengganggu ketertiban lalu lintas,” jelasnya.

BACA JUGA: Demo Tolak Freeport, Kepala Suku Moni Minta Warganya Tak Ikut

Pengamanan Ketat di Nabire

Sebanyak 460 personil gabungan TNI-Polri telah diterjunkan untuk mengamankan situasi di berbagai titik yang ada di Kota Nabire. Langkah ini diambil untuk memberikan rasa aman kepada masyarakat sekaligus mencegah potensi kerusuhan selama aksi unjuk rasa yang direncanakan oleh FIM West Papua.

Polres Nabire mengimbau masyarakat untuk tetap menjaga ketertiban dan mengikuti prosedur yang telah ditetapkan oleh pihak berwenang agar aksi dapat berlangsung dengan damai dan sesuai dengan peraturan yang ada.

Kegiatan sweeping dan pengamanan ini menjadi bagian dari upaya Polres Nabire dalam menjaga stabilitas keamanan menjelang aksi demonstrasi terkait PT Freeport Indonesia. Pihak kepolisian mengajak masyarakat untuk mendukung hak berdemonstrasi secara damai, tanpa melibatkan tindakan yang bisa merugikan pihak lain atau mengganggu ketertiban umum. (*)

Example 120x600

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *