Nabire | Dalam upaya menjaga keamanan dan ketertiban di Kota Nabire, Polres Nabire menggelar sweeping senjata tajam (sajam) di beberapa titik strategis yang diperkirakan akan menjadi tempat berkumpulnya demonstran yang menuntut penutupan PT Freeport Indonesia. Langkah ini diambil untuk mencegah potensi gangguan keamanan selama aksi unjuk rasa yang digelar oleh Forum Independen Mahasiswa (FIM) West Papua.
Lokasi Sweeping dan Penangkapan Sajam
Pelaksanaan sweeping dilakukan di tujuh titik utama di Nabire, yaitu:
- Pantai MAF
- Pasar Karang
- Perempatan Hotel Mahavira
- Lampu Merah Hotel Adaman
- Depan RAUD Nabire
- Kalibobo
- Jalan Jakarta
BACA JUGA: BREAKING NEWS: Polres Nabire Terjunkan Personil di 6 Titik Antisipasi Ujuk Rasa Tutup PT Freeport
Selama operasi tersebut, pihak kepolisian berhasil menyita sejumlah senjata tajam (sajam), termasuk busur dan anak panah yang dibawa oleh sebagian masyarakat di Pasar Karang. Kapolres Nabire, AKBP Samuel Tatiratu, mengungkapkan bahwa penyitaan tersebut dilakukan guna mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan selama demo berlangsung.
“Kami terpaksa menyita sajam yang dibawa oleh warga di jalan umum. Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi potensi gangguan keamanan,” ujar AKBP Tatiratu dalam keterangannya kepada wartawan pada Senin (7/4/2025).
Polres Nabire Mendukung Demo Damai, Tapi Ada Ketentuan
Kapolres juga menegaskan bahwa pihaknya tidak melarang warga atau organisasi manapun untuk melakukan unjuk rasa atau demonstrasi. Namun, demonstrasi harus dilakukan sesuai dengan aturan yang berlaku, termasuk tidak mengganggu ketertiban umum. “Demonstrasi boleh dilakukan, asal sesuai dengan UU yang berlaku,” tegas AKBP Samuel Tatiratu.
Selain itu, pihak kepolisian juga telah menyiapkan kendaraan untuk mengangkut perwakilan pendemo langsung menuju gedung DPR PT Freeport, tanpa perlu melakukan long march yang dapat mengganggu lalu lintas.
“Kami sudah menyiapkan kendaraan di enam titik untuk mengangkut perwakilan pendemo ke DPR PT. Long march kami larang karena bisa mengganggu ketertiban lalu lintas,” jelasnya.
BACA JUGA: Demo Tolak Freeport, Kepala Suku Moni Minta Warganya Tak Ikut
Pengamanan Ketat di Nabire
Sebanyak 460 personil gabungan TNI-Polri telah diterjunkan untuk mengamankan situasi di berbagai titik yang ada di Kota Nabire. Langkah ini diambil untuk memberikan rasa aman kepada masyarakat sekaligus mencegah potensi kerusuhan selama aksi unjuk rasa yang direncanakan oleh FIM West Papua.
Polres Nabire mengimbau masyarakat untuk tetap menjaga ketertiban dan mengikuti prosedur yang telah ditetapkan oleh pihak berwenang agar aksi dapat berlangsung dengan damai dan sesuai dengan peraturan yang ada.
Kegiatan sweeping dan pengamanan ini menjadi bagian dari upaya Polres Nabire dalam menjaga stabilitas keamanan menjelang aksi demonstrasi terkait PT Freeport Indonesia. Pihak kepolisian mengajak masyarakat untuk mendukung hak berdemonstrasi secara damai, tanpa melibatkan tindakan yang bisa merugikan pihak lain atau mengganggu ketertiban umum. (*)