Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Example floating
Example floating
Ekonomi

Harga Bahan Pokok Naik Usai Lebaran di Fakfak Papua Barat, Warga Mengeluh

×

Harga Bahan Pokok Naik Usai Lebaran di Fakfak Papua Barat, Warga Mengeluh

Sebarkan artikel ini
Masyarakat Kabupaten Fakfak kembali menjerit usai merayakan Hari Raya Idulfitri 1446 H. (Dok. Istimewa)
Example 468x60

Fakfak | Masyarakat Kabupaten Fakfak kembali menjerit usai merayakan Hari Raya Idulfitri 1446 H. Pasalnya, sejumlah harga Bahan Pokok dan Penting (Bapokting) di Pasar Tradisional Tanjung Wagom mengalami lonjakan yang cukup signifikan.

Pada Senin (7/4/2025), di pasar menunjukkan harga-harga kebutuhan pokok seperti cabai, bawang, dan sayuran masih mengalami fluktuasi yang cukup tajam. Beberapa komoditas bahkan mencatatkan kenaikan harga yang mencolok sejak sebelum Lebaran.

Example 300x600

“Yang masih belum stabil itu kayak cabai, sayuran, dan bawang. Dari sebelum Lebaran juga sudah mahal, kalau boleh jujur,” ungkap Irma, seorang pedagang di Pasar Tanjung Wagom.

BACA JUGA: KSOP Fakfak Awasi Proses Embarkasi dan Debarkasi KM Dobonsolo

Harga Bawang dan Cabai Meroket

Untuk komoditas bawang, Irma menyebutkan bahwa harga bawang bombai naik drastis dari Rp 60.000 menjadi Rp 80.000 per kilogram. Sementara itu, harga bawang merah dan bawang putih masih relatif stabil di kisaran Rp 60.000 per kilogram.

Namun, lonjakan paling tajam terjadi pada harga cabai kecil. Kini, cabai rawit dijual seharga Rp 100.000 per kilogram, naik dari harga sebelumnya yang hanya Rp 80.000. Sedangkan cabai besar masih dijual dengan harga normal, yakni Rp 80.000 per kilogram.

Masyarakat Kabupaten Fakfak kembali menjerit usai merayakan Hari Raya Idulfitri 1446 H. (Dok. Istimewa)

“Kenaikan paling terasa itu untuk cabai kecil. Sekarang kita jual Rp 100 ribu per kilogram, padahal sebelumnya cuma Rp 80 ribu,” beber Irma.

Sayur dan Buah Ikut Naik Harga

Tak hanya bumbu dapur, harga sayur-sayuran seperti wortel dan kentang juga mengalami kenaikan. Saat ini, harga wortel dan kentang di pasar naik dari Rp 30.000 menjadi Rp 40.000 per kilogram.

“Kita beli tomat dan jeruk juga sudah naik harganya,” tambah Irma.

BACA JUGA: Olahan Makanan dari Daun Kelor: Superfood yang Lezat dan Sehat

Warga Resah dengan Harga Tidak Stabil

Seorang warga Fakfak, Ria, yang ditemui saat berbelanja, mengaku resah dengan ketidakstabilan harga bahan pokok setelah Lebaran.

“Kami baru saja lebaran, pengeluaran banyak, dan sekarang harga kebutuhan dapur makin naik, jadi makin berat,” keluh Ria.

Menurutnya, kebutuhan dapur merupakan kebutuhan pokok sehari-hari yang sangat vital. Kenaikan harga yang terus terjadi pasca-Lebaran dinilai sangat memberatkan masyarakat, khususnya bagi keluarga dengan penghasilan terbatas.

@nabirenews2025_official

Guna memberikan rasa aman kepada masyarakat, Polres Nabire menggelar aksi sweeping senjata tajam (sajam) di sejumlah titik yang bakal menjadi tempat kumpul para demonstran yang menuntut ditutupnya PT Freeport Indonesia. #demotutupfreeport #freeport #freeportindonesia #fimwestpapua #westpapua #polresnabire #demo #demodamai #nabire #nabire_tiktok_comunity #nabirepapua #nabire_papua_indonesia #papuatengah #fyp #fypage #fyppppppppppppppppppppppp #fypシ゚ #fypp #fypdong

♬ suara asli – nabirenews2025_official – nabirenews2025_official

Pemerintah Diharapkan Ambil Tindakan

Kondisi ini menimbulkan harapan dari masyarakat agar pemerintah daerah segera turun tangan untuk menstabilkan harga dan menjaga pasokan bahan pokok di pasar. Pengawasan dan intervensi harga sangat diperlukan agar masyarakat tidak terus terbebani oleh lonjakan harga kebutuhan pokok. (*)

Example 120x600

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *