Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Example floating
Example floating
Peristiwa

Puncak Jaya Damai, Dua Kubu Pilkada Hentikan Konflik: Simbol Adat Belah Kayu Doli Segera Digelar

×

Puncak Jaya Damai, Dua Kubu Pilkada Hentikan Konflik: Simbol Adat Belah Kayu Doli Segera Digelar

Sebarkan artikel ini
Dua kubu pendukung pasangan calon Bupati Puncak Jaya, yakni nomor urut 1 Yuni Wonda - Mus Kogoya dan nomor urut 2 Miren Kogoya - Mendi Wonorengga, menyatakan sepakat untuk menghentikan konflik dan berdamai setelah terjadinya bentrokan pasca Pilkada. (Dok. Istimewa)
Example 468x60

Puncak Jaya | Dua kubu pendukung pasangan calon Bupati Puncak Jaya, yakni nomor urut 1 Yuni Wonda – Mus Kogoya dan nomor urut 2 Miren Kogoya – Mendi Wonorengga, menyatakan sepakat untuk menghentikan konflik dan berdamai setelah terjadinya bentrokan pasca Pilkada.

Pernyataan damai ini disampaikan masing-masing kubu dalam pertemuan terpisah yang berlangsung pada Rabu, 9 April 2025, di hadapan sejumlah pejabat tinggi daerah, antara lain Kapolda Papua Tengah Brigjen Pol Alfred Papare, Danrem 173/PVB Brigjen TNI Frits WR Pelamonia, Ketua MRP Papua Tengah Agustinus Anggaibak, Pj Bupati Puncak Jaya Yopi Murib, Kapolres AKBP Kuswara, dan Dandim 1714 Puncak Jaya.

Example 300x600

Kubu 01: “Kami Tidak Mau Perang Lagi, Korban Sudah Terlalu Banyak”

Juru bicara dari kubu paslon nomor urut 1, Apenius Wenda, menyatakan pihaknya tidak ingin lagi melanjutkan konflik meskipun telah kehilangan 8 anggota dalam insiden tersebut.

BACA JUGA: MRP Papua Tengah Desak Hentikan Konflik Pilkada Puncak Jaya

“Kami sudah sepakat tidak mau perang lagi. Kami mau gelar prosesi adat belah kayu doli sebagai simbol perdamaian. Tuhan dengar, alam menyaksikan,” ujarnya.

Ia menambahkan bahwa apabila ada gangguan dari kubu lain, mereka akan menyerahkan penanganannya kepada aparat keamanan. Pihaknya juga meminta agar titik-titik rawan konflik dijaga ketat oleh TNI-Polri guna mencegah bentrokan lanjutan.

Kapolda Papua Tengah Brigjen Pol Alfred Papare saat memberikan arahan untuk menghentikan konflik dan berdamai setelah terjadinya bentrokan pasca Pilkada. (Dok. Istimewa)

Kubu 02: “Keputusan Tertinggi Sudah Diambil, Tidak Akan Ada Lagi Perang”

Senada dengan itu, juru bicara kubu paslon nomor urut 2, Samuel Wonorengga, juga menyatakan keinginan kuat untuk berdamai.

“Secara budaya, kami sudah sampaikan tidak akan ada lagi perang. Keputusan tertinggi sudah diambil dan kami taruh di honai laki-laki,” katanya.

Samuel menyebut bahwa proses perdamaian adat seperti belah kayu doli atau patah panah akan dilakukan sesuai ketentuan adat masing-masing.

“Yang penting, kami sudah sepakat bahwa di Mulia tidak akan ada lagi perang. Ini final,” tegasnya.

BACA JUGA: Pertikaian Antar Pendukung di Puncak Jaya: 12 Tewas, KKB Manfaatkan Situasi

Pemerintah dan Aparat Keamanan Dukung Proses Perdamaian

Pj Bupati Puncak Jaya Yopi Murib menyampaikan apresiasi atas komitmen damai dari kedua pihak dan menegaskan kesiapan pemerintah untuk memfasilitasi proses rekonsiliasi.

“Kami dari pemerintah bersama TNI-Polri sejak awal berupaya agar tidak ada lagi korban. Kami siap memfasilitasi perdamaian ini,” katanya.

Sementara itu, Kapolda Papua Tengah Brigjen Pol Alfred Papare menyebut bahwa rencana awal perdamaian yang dijadwalkan pada 8 April 2025 sempat tertunda karena ketidaksiapan kedua belah pihak. Namun, berdasarkan hasil kunjungannya ke kedua kubu, keduanya menyatakan komitmen untuk damai.

@nabirenews2025_official

Polda Papua Tengah Amankan 3 Panglima Perang di Puncak Jaya Polda Papua Tengah berhasil mengamankan tiga pentolan panglima perang dari pasangan calon bupati dan wakil bupati Puncak Jaya. Ketiganya ditangkap saat Polisi dan TNI melakukan razia alat perang di wilayah tersebut pada, Minggu (9/3/2025). #puncakjaya #papuatengah #poldapapuatengah #kapoldapapuatengah #alfredpapare #pertikaian #pertikaiandipuncakjaya #panglimaperang #polrespuncakjaya #kotamulia #tni #polri #tnipolri

♬ suara asli – nabirenews2025_official – nabirenews2025_official

“Kubu 01 menyampaikan bahwa pada Sabtu, 11 April 2025, mereka siap gelar prosesi adat belah kayu doli. Sedangkan dari kubu 02 belum menentukan waktunya, tapi menyatakan siap damai,” jelasnya.

Namun, ia juga menyoroti bahwa masih ada indikasi keraguan dari kedua belah pihak untuk berdamai secara bersama-sama.

“Kami bersama Danrem akan meningkatkan keamanan dan mengantisipasi kemungkinan konflik lanjutan. Kami minta dukungan MRP, tokoh adat, dan agama untuk memberi pemahaman,” tuturnya.

Kapolda juga menekankan pentingnya perdamaian dilakukan sebelum keputusan Mahkamah Konstitusi (MK) keluar, agar tidak ada lagi korban jiwa dalam konflik politik di wilayah tersebut. (*)

Example 120x600

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *