Mulia | Langit sore di Kota Mulia tampak teduh, menyambut langkah-langkah penuh tekad dari para penjaga keamanan. Tak ada barikade atau kendaraan lapis baja. Hanya sekelompok pemimpin daerah, berpakaian dinas lengkap, berjalan menyusuri jalan kota. Mereka bukan sekadar berpatroli. Mereka sedang menyampaikan pesan damai.
Kapolda Papua Tengah Brigjen Pol Alfred Papare dan Danrem 173/PVB Brigjen TNI Fritz Willem Ricard Pellomania, bersama Pj Bupati Yopi Murib, Kapolres AKBP Kuswara, serta Dandim 1714/PJ, memilih turun langsung ke lapangan, Kamis (10/4/2025), dalam kegiatan patroli jalan kaki menyusuri jalanan Kota Mulia hingga ke Bandara.
Menyusuri Jejak Rawan, Menanam Benih Damai
Langkah mereka mungkin terdengar ringan, namun maknanya dalam. Di balik patroli ini tersimpan upaya sungguh-sungguh untuk memastikan bahwa ketegangan yang sempat muncul antarpendukung pasangan calon tidak membesar menjadi konflik terbuka.
BACA JUGA: Konflik Puncak Jaya: 12 Tewas, Gubernur Meki Nawipa Irit Bicara
“Kami ingin memastikan langsung titik-titik rawan yang besok akan dijaga oleh personel gabungan TNI-POLRI. Ini semua demi memberikan rasa aman kepada masyarakat,” ujar Kapolda Alfred Papare.
Menurutnya, permintaan datang dari kedua belah pihak pendukung Paslon. Mereka menginginkan jaminan bahwa tidak akan ada bentrok di wilayah perbatasan antarpendukung.
@nabirenews2025_official Polda Papua Tengah Amankan 3 Panglima Perang di Puncak Jaya Polda Papua Tengah berhasil mengamankan tiga pentolan panglima perang dari pasangan calon bupati dan wakil bupati Puncak Jaya. Ketiganya ditangkap saat Polisi dan TNI melakukan razia alat perang di wilayah tersebut pada, Minggu (9/3/2025). #puncakjaya #papuatengah #poldapapuatengah #kapoldapapuatengah #alfredpapare #pertikaian #pertikaiandipuncakjaya #panglimaperang #polrespuncakjaya #kotamulia #tni #polri #tnipolri
♬ suara asli – nabirenews2025_official – nabirenews2025_official
“Kami dengarkan aspirasi mereka. Dan sekarang kami hadir, bersama-sama, tanpa sekat,” tambahnya.
Harmoni di Tengah Perbedaan
Danrem 173/PVB Brigjen TNI Fritz Willem Ricard Pellomania menegaskan bahwa sinergi antara TNI dan Polri menjadi kunci utama dalam menciptakan ketenangan.
“Kami bukan hanya turun sebagai petugas, tapi sebagai penjaga harapan masyarakat. TNI-POLRI bersatu, mendukung penuh upaya damai, dan mengawal aktivitas masyarakat agar tetap berjalan aman,” katanya.
BACA JUGA: Puncak Jaya Damai, Dua Kubu Pilkada Hentikan Konflik: Simbol Adat Belah Kayu Doli Segera Digelar
Dalam perjalanan itu, warga terlihat antusias. Beberapa mengangguk sopan, sebagian lain mengangkat ponsel untuk mengabadikan momen. Patroli ini seolah menjadi simbol bahwa di tengah bayang-bayang konflik, masih ada ruang bagi harapan dan rekonsiliasi.
Menjaga Papua Tengah, Satu Langkah Sekaligus
Langkah para pejabat sore itu bukan sekadar simbolis. Mereka memastikan personel gabungan akan menjaga titik-titik strategis, dan patroli rutin akan dilaksanakan pagi, siang, hingga malam.
“Ini bukan akhir. Ini awal dari komitmen panjang kami menjaga Puncak Jaya,” tegas Kapolda.
Kisah dari Kota Mulia hari ini mengajarkan bahwa keamanan bukan hanya soal senjata dan strategi. Tapi juga tentang keberanian untuk hadir, mendengar, dan berjalan bersama rakyat.
Karena seringkali, damai itu sederhana. Ia hadir dari langkah kaki yang tulus. (*)