Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Example floating
Example floating
Peristiwa

11 Jenazah Ditemukan, Evakuasi Korban Pembantaian Penambang di Yahukimo Terus Berlanjut

×

11 Jenazah Ditemukan, Evakuasi Korban Pembantaian Penambang di Yahukimo Terus Berlanjut

Sebarkan artikel ini
Proses evakuasi terhadap korban pembunuhan masyarakat sipil penambang emas di wilayah Kabupaten Yahukimo, Papua Pegunungan, terus dilakukan oleh tim gabungan. Hingga Sabtu (12/4/2025), sebanyak 11 jenazah telah ditemukan, dengan 4 jenazah telah berhasil dievakuasi, dan 7 jenazah lainnya direncanakan di evakuasi hari ini. (Dok. Satgas Damai Cartenz)
Example 468x60

Yahukimo | Di balik heningnya hutan-hutan lebat dan pegunungan yang menjulang di Papua Pegunungan, duka mendalam menyelimuti masyarakat. Aroma tanah bercampur darah dan deru helikopter menjadi saksi bisu dari tragedi kemanusiaan yang menimpa para penambang emas sipil di wilayah Kabupaten Yahukimo.

Sabtu, 12 April 2025, tim gabungan TNI-Polri masih bekerja tanpa lelah mengevakuasi jenazah para korban pembunuhan brutal yang terjadi di beberapa titik terpencil.

Example 300x600

Hingga kini, 11 jenazah telah ditemukan, dan 4 di antaranya sudah berhasil dievakuasi, sementara 7 lainnya masih menunggu giliran untuk dibawa pulang – atau jika tak ada keluarga, untuk dimakamkan dengan layak di tanah yang mereka pijak terakhir kali.

BACA JUGA: Jerit Sunyi dari Lembah Yahukimo: Ketika Evakuasi Tak Sekadar Mengangkat Jenazah

Menyusuri Jejak Kekerasan di Tengah Belantara

Kisah duka ini bermula dari laporan sejumlah penambang emas warga sipil yang beraktivitas di sekitar wilayah Yahukimo dibunuh dengan keji oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB). Setelah penyisiran dan pencarian intensif oleh tim gabungan, jenazah demi jenazah mulai ditemukan.

Tidak mudah. Medan yang berat, kondisi cuaca ekstrem, dan potensi ancaman keamanan membuat proses evakuasi penuh risiko.

Proses evakuasi terhadap korban pembunuhan masyarakat sipil penambang emas di wilayah Kabupaten Yahukimo, Papua Pegunungan, terus dilakukan oleh tim gabungan. Hingga Sabtu (12/4/2025), sebanyak 11 jenazah telah ditemukan, dengan 4 jenazah telah berhasil dievakuasi, dan 7 jenazah lainnya direncanakan di evakuasi hari ini. (Dok. Satgas Damai Cartenz)

Berikut adalah rincian lokasi penemuan korban:

  • 1 jenazah ditemukan di Pegunungan Bintang, kini telah berada di RSUD Boven Digoel.
  • 2 jenazah dari Camp 22 dan 1 jenazah dari Muara Kum telah dievakuasi ke RSUD Dekai.
  • 5 jenazah ditemukan di dua titik di Kampung Bingki, dan 2 lainnya di Tanjung Pamali – seluruhnya dijadwalkan untuk dievakuasi hari ini.

Di balik data dan angka, ada nyawa-nyawa yang direnggut dengan kejam, dan keluarga-keluarga yang kini menunggu kabar dalam doa dan tangis.

BACA JUGA: Jejak Darah di Tanah Emas Yahukimo: 9 Nyawa Direnggut Brutal oleh KKB

Mengembalikan Identitas, Mengembalikan Martabat

Tim DVI dari RS Bhayangkara Jayapura dan RSUD Dekai bekerja tak kalah keras untuk mengungkap identitas para korban. Dari tiga jenazah yang telah diautopsi, dua di antaranya telah diketahui: Wawan, ditemukan di lokasi Mining 22 dan Stenli, korban dari Muara Kum.

Sementara jenazah ketiga masih menunggu pencocokan data antemortem dari keluarga. Jika tidak ada keluarga yang datang, para korban akan dimakamkan di Yahukimo karena kondisi jenazah yang mulai membusuk.

Di tengah suasana berkabung, secercah harapan datang dari pasangan suami istri yang berhasil diselamatkan dari penyanderaan. Bapak Daniel Nabyal, Kepala Dusun Muara Kum dan pemilik wilayah Kampung Mabul, bersama istrinya Ibu Makdalena Olivia Masela alias Gebi, akhirnya dibebaskan setelah dua hari menjadi sandera.

BACA JUGA: Dua Jenazah Pendulang Emas Korban KKB Dievakuasi di Yahukimo

Mereka dilepaskan karena Bapak Daniel diketahui sebagai warga asli Papua dari Yahukimo. Keduanya langsung dievakuasi dengan helikopter Polri ke Bandara Dekai. Setibanya di sana, mereka disambut oleh tim medis dan psikolog dari Operasi Damai Cartenz untuk mendapat pendampingan dan perawatan.

Operasi Gabungan Kemanusiaan di Tanah Konflik

Sebanyak 307 personel diterjunkan dalam operasi kemanusiaan ini. Mereka terdiri dari: 167 personel Polri, 50 personel TNI Kodim Yahukimo, 40 personel Kopasgat, 50 personel Marinir.

Mereka bergerak tidak hanya dengan perintah, tapi dengan empati. Di tengah ancaman dan kelelahan, semangat kemanusiaan menjadi bahan bakar utama mereka.

@nabirenews2025_official

Massa Aksi Mahasiswa Puncak se-Indonesia Long March ke DPR Papua Tengah dengan Tuntutan Penting Pada Kamis (10/4/2025) mahasiswa dari Puncak se-Indonesia melangsungkan aksi long march yang dimulai dari Asrama Puncak di Jalan Merdeka dan bergerak menuju Kantor DPR Papua Tengah. Aksi ini dilakukan dengan pengawalan ketat dari pihak keamanan Polres Nabire, yang menunjukkan keseriusan tuntutan yang dibawa oleh para mahasiswa. #mahasiswa #mahasiswaindonesia #mahasiswapuncak #demo #demomahasiswa #mahasiswademo #aksilongmarch #demodinabire #dprpapuatengah #polresnabireoficial #polisi #polisiindonesia #polisibaik #nabire #nabire_tiktok_comunity #nabirepapua #nabire_papua_indonesia #nabirehebat✊🏻 #papuatengah #fyp #fypage #fyppppppppppppppppppppppp #fypシ゚ #fypdong #fyppp #fypシ゚viral🖤tiktok #viral #nabireviral

♬ suara asli – nabirenews2025_official – nabirenews2025_official

Tragedi ini bukan sekadar berita dari wilayah timur. Ini adalah cerita luka dari bagian tubuh bangsa yang sering terabaikan. Para korban bukan sekadar angka, mereka adalah anak-anak negeri yang sedang mencari penghidupan di tanah emas.

Kini, mereka pulang dalam senyap, dan kita semua berhutang pada mereka: untuk tidak membiarkan tragedi seperti ini kembali terulang. (*)

Example 120x600

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *