Korowai | Pagi itu, udara di Distrik Korowai terasa lebih mencekam dari biasanya. Langit kelabu menggantung rendah seolah mencerminkan suasana hati warga yang masih dibayangi ketakutan. Namun di balik kecemasan itu, suara langkah sepatu bot dan sorak semangat prajurit TNI dari Satgas Pamtas RI-PNG Yonif 141/AYJP Pos Korowai memecah keheningan. Mereka datang bukan hanya membawa senjata—tetapi juga harapan.
Hari Rabu, 9 April 2025, menjadi saksi bagaimana personel TNI melakukan lebih dari sekadar tugas menjaga perbatasan. Mereka melaksanakan operasi pengamanan dan kemanusiaan menyusul aksi kekejaman oleh kelompok separatis bersenjata OPM.
Sebanyak dua warga sipil yang menjadi korban berhasil dievakuasi dalam kondisi selamat. Misi yang penuh risiko itu dijalankan dengan disiplin, kewaspadaan tinggi, dan empati mendalam.
BACA JUGA: Di Tengah Hutan Yahukimo: Cerita Pilu di Balik 13 Jenazah yang Ditemukan
Ketika Pengamanan dan Kepedulian Berjalan Seiring
Letda Inf Bima Kesatria Yudha, Komandan Pos TNI Korowai, tak menampik situasi di lapangan masih sangat rawan. Namun, bagi Bima dan anak buahnya, melindungi rakyat adalah prioritas utama.
“Setiap jengkal wilayah kami pantau, dan setiap kabar kami tindaklanjuti. Kami di sini bukan hanya untuk menjaga, tetapi juga memastikan warga bisa hidup tanpa rasa takut,” ujarnya tegas namun tenang.
Patroli dilakukan intensif, terutama di jalur-jalur rawan serangan. Saat dua warga yang terluka berhasil ditemukan, mereka langsung dievakuasi dengan pengamanan ketat, mengantisipasi kemungkinan serangan susulan.
Namun kisah tak berhenti sampai di sana.
Mereka Datang dengan Obat dan Hati yang Peduli
Sesampainya di pos, bukan hanya peluru yang disiapkan—tetapi juga perban, termometer, dan obat-obatan. Prajurit TNI berubah menjadi paramedis darurat. Luka diperiksa, tekanan darah diukur, dan pelukan moral diberikan bagi mereka yang mengalami trauma.
BACA JUGA: Tragedi Yahukimo: Bukan Sekadar Angka, Tapi Luka yang Menganga
“Kami tidak ingin warga hanya melihat kami sebagai penjaga bersenjata. Kami juga datang untuk merawat dan menguatkan,” tambah Letda Bima.
TNI membuka layanan kesehatan darurat di lokasi, memberikan pertolongan pertama serta mendistribusikan obat-obatan untuk warga sekitar yang juga terdampak secara psikologis. Bagi sebagian warga, ini menjadi kontak pertama mereka dengan perawatan medis sejak peristiwa penyerangan terjadi.
@nabirenews2025_official Massa Aksi Mahasiswa Puncak se-Indonesia Long March ke DPR Papua Tengah dengan Tuntutan Penting Pada Kamis (10/4/2025) mahasiswa dari Puncak se-Indonesia melangsungkan aksi long march yang dimulai dari Asrama Puncak di Jalan Merdeka dan bergerak menuju Kantor DPR Papua Tengah. Aksi ini dilakukan dengan pengawalan ketat dari pihak keamanan Polres Nabire, yang menunjukkan keseriusan tuntutan yang dibawa oleh para mahasiswa. #mahasiswa #mahasiswaindonesia #mahasiswapuncak #demo #demomahasiswa #mahasiswademo #aksilongmarch #demodinabire #dprpapuatengah #polresnabireoficial #polisi #polisiindonesia #polisibaik #nabire #nabire_tiktok_comunity #nabirepapua #nabire_papua_indonesia #nabirehebat✊🏻 #papuatengah #fyp #fypage #fyppppppppppppppppppppppp #fypシ゚ #fypdong #fyppp #fypシ゚viral🖤tiktok #viral #nabireviral
♬ suara asli – nabirenews2025_official – nabirenews2025_official
Apa yang dilakukan TNI di Korowai menunjukkan sisi lain dari seragam loreng—bahwa di balik ketegasan, ada ketulusan. Satgas Yonif 141/AYJP tak hanya menegakkan keamanan, tetapi juga menjalin kedekatan dengan masyarakat, memberikan rasa aman, dan menyentuh sisi kemanusiaan yang sering kali terabaikan di tengah konflik.
“Kehadiran kami bukan hanya sebagai penjaga perbatasan, tapi pelindung rakyat dalam arti yang sesungguhnya,” pungkas Danpos.
BACA JUGA: 11 Jenazah Ditemukan, Evakuasi Korban Pembantaian Penambang di Yahukimo Terus Berlanjut
Lebih dari Sekadar Misi Militer
Kisah di Korowai bukan hanya tentang patroli atau pengamanan. Ini tentang dedikasi tanpa pamrih, tentang bagaimana negara melalui TNI hadir ketika masyarakat berada dalam kondisi paling rentan. Tentang wajah-wajah prajurit yang lelah namun tak menyerah, dan warga yang kembali bisa tersenyum meski pelan-pelan.
Dalam situasi yang terus berkembang di Papua, peran TNI menjadi sangat vital—baik sebagai penjaga kedaulatan maupun sebagai pengemban tugas kemanusiaan. (*)