Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Example floating
Example floating
Papua Tengah

Gubernur Meki: Saatnya Otsus Papua Jadi Solusi Nyata, Bukan Janji Semata

×

Gubernur Meki: Saatnya Otsus Papua Jadi Solusi Nyata, Bukan Janji Semata

Sebarkan artikel ini
Rapat Kerja Gubernur dan Badan Pengarah Percepatan Pembangunan Otonomi Khusus Papua (BP3OKP) Se-Tanah Papua yang digelar di Ballroom Kantor Gubernur Papua Tengah, Bandara Lama Douw Aturure, Kabupaten Nabire, Selasa (15/4/2025). (Dok. Humas Setda Papua Tengah)
Example 468x60

Nabire | Sorotan tajam tertuju pada panggung utama Ballroom Kantor Gubernur Papua Tengah, Bandara Lama Douw Aturure, Selasa pagi (15/4/2025). Di sana berdiri Gubernur Papua Tengah, Meki Nawipa, menyapa para pemimpin dari seluruh Tanah Papua dengan suara yang penuh keyakinan.

Suasana Rapat Kerja Gubernur dan Badan Pengarah Percepatan Pembangunan Otonomi Khusus Papua (BP3OKP) ini bukan sekadar forum birokrasi. Ini adalah medan pertemuan ide, asa, dan kegelisahan—tentang Otonomi Khusus (Otsus) yang selama ini belum sepenuhnya menjawab harapan masyarakat Papua.

Example 300x600

Dengan tema “Kolaborasi, Percepatan Menuju Papua Sejahtera”, pertemuan ini dihadiri oleh para gubernur atau perwakilan dari enam provinsi di Papua, para pimpinan BP3OKP, Ketua MRP Papua Tengah, Forkopimda, hingga Sekretaris Daerah.

Namun satu suara yang paling mencuri perhatian datang dari Nabire: seruan Gubernur Meki tentang pentingnya menjadikan Otsus sebagai solusi nyata, bukan janji yang terus diulang.

BACA JUGA: Gubernur Meki Nawipa: Monorel Akan Melayang di Langit Nabire, Papua Tengah

“Otsus tidak boleh berhenti di angka dan laporan. Saatnya Otsus jadi solusi nyata, bukan janji semata,” tegas Meki Nawipa di hadapan peserta rapat.

Menyatukan Suara Papua, Membangun dari Realita

Gubernur Meki, yang dikenal sebagai pemimpin akar rumput dan mantan Bupati Paniai, menyadari bahwa banyak masyarakat Papua mulai kehilangan kepercayaan terhadap program-program besar yang tidak menyentuh kebutuhan mereka secara langsung.

Baginya, Otsus bukan sekadar wacana pusat, tetapi harus hadir dalam bentuk pelayanan dasar: pendidikan yang benar-benar gratis, layanan kesehatan yang mudah dijangkau, serta infrastruktur yang membuka akses hidup layak.

@nabirenews2025_official

Gubernur Papua Tengah, Meki Nawipa, mengumumkan rencana pembangunan monorel yang akan menghubungkan Kota Nabire dengan Bandara Douw Aturure #pemprovpapuatengah#papuatengah #nabire #monorel #mekinawipa #bp3okp #fyp #nabire_tiktok_comunity #gubernurpapuatengah #beritaviral#papua

♬ suara asli – nabirenews2025_official – nabirenews2025_official

“Rapat ini bukan hanya ajang tukar pikiran, tapi tempat kita menyusun arah baru. Kita harus sepakat bahwa hasil pertemuan ini akan kita bawa langsung ke Presiden sebagai suara kolektif dari Tanah Papua,” ujar Meki.

Kolaborasi, Kunci Akselerasi Otsus yang Berkeadilan

Gubernur Meki juga menekankan pentingnya kolaborasi sejajar antara pemerintah daerah dan BP3OKP. Ia mengingatkan bahwa Otsus tidak akan berhasil jika setiap pemangku kepentingan berjalan sendiri-sendiri.

“Kita harus bekerja dengan jujur dan setara. Tidak ada yang lebih tinggi atau lebih rendah. Kita semua punya tanggung jawab yang sama untuk memastikan rakyat Papua merasakan hasil dari kebijakan ini.”

BACA JUGA: Apa Itu Monorel yang Bakal Dibangun di Papua Tengah: Transportasi Masa Depan

Gagasan ini bukan sekadar retorika. Di Papua Tengah, Meki telah menggagas revolusi pendidikan gratis dan memperjuangkan distribusi anggaran yang lebih adil bagi wilayah pedalaman dan terpencil. Ia percaya bahwa pembangunan tidak boleh eksklusif untuk kota-kota besar, tetapi harus menjangkau anak-anak di bukit-bukit Deiyai, pesisir Nabire, hingga lembah-lembah Dogiyai.

Rapat Kerja Gubernur dan Badan Pengarah Percepatan Pembangunan Otonomi Khusus Papua (BP3OKP) Se-Tanah Papua yang digelar di Ballroom Kantor Gubernur Papua Tengah, Bandara Lama Douw Aturure, Kabupaten Nabire, Selasa (15/4/2025). (Dok. Humas Setda Papua Tengah)

Dari Nabire untuk Indonesia: Wajah Baru Otsus Papua

Pesan dari Nabire hari itu jelas: Papua butuh kebijakan yang membumi, bukan slogan kosong. Dan Gubernur Meki Nawipa, dengan gaya kepemimpinannya yang lugas dan merakyat, tampil sebagai salah satu motor penggerak transformasi itu.

Pertemuan ini bukan akhir dari perjuangan, melainkan titik awal dari semangat baru dalam implementasi Otonomi Khusus Papua. Suatu bentuk perlawanan terhadap ketimpangan, sekaligus pernyataan harapan dari Tanah Papua untuk Indonesia: bahwa keadilan, kesejahteraan, dan martabat bukanlah utopia. Mereka bisa jadi nyata—asal kita bergerak bersama. (*)

Example 120x600

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *