NabireNews.com | Jumat Agung merupakan salah satu hari suci paling penting dalam kalender liturgi umat Katolik. Dirayakan setiap hari Jumat sebelum Minggu Paskah, Jumat Agung memperingati wafatnya Yesus Kristus di kayu salib, sebuah peristiwa yang menjadi inti dari iman Kristiani.
Artikel ini akan membahas makna Jumat Agung, cara umat Katolik merayakannya, serta pentingnya refleksi spiritual di hari suci ini.
Apa Itu Jumat Agung?
Jumat Agung adalah bagian dari Triduum Paskah, yaitu tiga hari suci yang dimulai dari Kamis Putih, dilanjutkan dengan Jumat Agung, dan puncaknya pada Minggu Paskah. Pada hari ini, umat Katolik mengenang penderitaan, penyaliban, dan wafatnya Yesus sebagai bentuk pengorbanan demi penebusan dosa manusia.
BACA JUGA: Makna Kamis Putih Bagi Umat Katolik: Sejarah, Tradisi, dan Perayaan
Makna Jumat Agung Bagi Umat Katolik
Bagi umat Katolik, Jumat Agung adalah momen untuk merenungkan kasih Allah yang begitu besar. Melalui penderitaan dan kematian-Nya, Yesus memberikan keselamatan bagi seluruh umat manusia. Hari ini bukan sekadar peringatan sejarah, tetapi juga ajakan untuk pertobatan dan penghayatan iman secara lebih mendalam.
Tradisi dan Ibadah Jumat Agung
Berikut beberapa tradisi dan ibadah yang biasanya dilakukan umat Katolik pada Jumat Agung:
Puasa dan Pantang
Umat Katolik diwajibkan untuk berpuasa dan pantang sebagai bentuk penyesalan dan solidaritas atas penderitaan Kristus.
Ibadat Sabda dan Penghormatan Salib
Perayaan Jumat Agung tidak berupa Misa Kudus, melainkan Ibadat Sabda, yang mencakup pembacaan kisah sengsara Yesus, doa umat, dan penghormatan terhadap Salib suci.
Doa Jalan Salib (Via Crucis)
Salah satu devosi paling populer di hari ini adalah Doa Jalan Salib, yang mengenang 14 perhentian perjalanan Yesus menuju Kalvari.
Suasana Hening dan Reflektif
Gereja-gereja dihias secara sederhana dan suasananya hening sebagai bentuk duka atas wafatnya Kristus.
Refleksi dan Spiritualitas Jumat Agung
Jumat Agung mengajak umat Katolik untuk lebih dalam merefleksikan arti pengorbanan dan cinta sejati. Ini adalah waktu untuk memperbaharui komitmen iman, memohon pengampunan dosa, dan meneladani kerendahan hati Yesus.
Jumat Agung bukan hanya hari berkabung, tetapi juga hari harapan, karena wafat Kristus membuka jalan menuju kebangkitan dan kehidupan kekal. Melalui doa, puasa, dan penghormatan kepada Salib, umat Katolik diajak untuk mengalami makna Paskah secara utuh. (*)