Timika | Pagi itu, halaman SD Torsina Timika tampak lebih semarak dari biasanya. Tawa riang anak-anak berpadu dengan nyanyian dan sorakan kecil yang menggema di antara pohon-pohon rindang.
Di tengah keceriaan itu, hadir sosok yang belakangan ini menjadi idola baru di kalangan siswa: Bripda Annisa, anggota Satgas Humas Operasi Damai Cartenz 2025.
Dengan seragam dinas dan senyuman yang tak henti mengembang, Bripda Annisa turun langsung ke tengah anak-anak, menyapa, bermain, bahkan berjoget bersama. Tak ada jarak. Tak ada rasa takut. Hanya ada kehangatan dan rasa saling percaya yang tumbuh perlahan, namun kuat.
BACA JUGA: Mereka Semua Sudah Pulang: Kisah di Balik Tuntasnya Evakuasi Korban KKB di Yahukimo
Lebih dari Sekadar Kunjungan
Kegiatan yang berlangsung pada Rabu (16/5/2025) itu bukan sekadar seremonial atau rutinitas belaka. Bagi anak-anak SD Torsina, kehadiran aparat keamanan adalah sesuatu yang istimewa. Mereka melihat bahwa polisi bukan hanya penjaga ketertiban, tapi juga sahabat yang bisa diajak bermain, belajar, dan bercanda.
“Kami ingin anak-anak tumbuh dengan rasa aman, penuh semangat, dan percaya bahwa Polri adalah bagian dari mereka,” ujar Brigjen Pol. Dr. Faizal Ramadhani, Kaops Damai Cartenz 2025.
Sebagai pemimpin operasi yang membawa misi damai dan pembangunan karakter di Papua, Brigjen Faizal menekankan pentingnya pendekatan humanis dalam setiap langkah Satgas. Dan Bripda Annisa menjadi gambaran paling nyata dari semangat itu.
Polisi Humanis, Harapan untuk Masa Depan
Bermain peran, menyanyi, menjawab kuis kebangsaan—semua kegiatan itu dirancang untuk menanamkan nilai-nilai positif seperti kebersamaan, kedisiplinan, dan cinta tanah air. Anak-anak pun begitu antusias. Mereka tidak hanya tertawa, tapi juga menyimak. Merekam dalam hati bahwa polisi hadir bukan untuk ditakuti, melainkan untuk dipercaya.
Kombes Pol. Adarma Sinaga, Wakaops Damai Cartenz 2025, menambahkan bahwa membangun kedekatan emosional dengan masyarakat, khususnya anak-anak, adalah bagian penting dari misi jangka panjang.
BACA JUGA: OPM Ingin Papua Merdeka, Kemenham: Itu Bukan Cerminan Aspirasi Masyarakat
“Ketika anak-anak Papua merasa dekat dan nyaman dengan kehadiran Polri, maka kepercayaan itu akan tumbuh menjadi fondasi yang kuat untuk masa depan mereka,” ungkapnya.
Di akhir kunjungan, pihak sekolah memberikan apresiasi. Kepala Sekolah SD Torsina, Ibu Yeri, tak bisa menyembunyikan rasa harunya.
“Hari ini adalah hari yang sangat berarti bagi kami. Anak-anak begitu bahagia. Terima kasih atas kepedulian dan kasih yang diberikan. Semoga Tuhan memberkati seluruh anggota Operasi Damai Cartenz,” ucapnya penuh rasa syukur.
Tak lupa, Satgas juga menyerahkan bingkisan bagi para siswa—hadiah kecil namun sarat makna sebagai bentuk kasih dan perhatian.
@nabirenews2025_official Gubernur Papua Tengah, Meki Nawipa, mengumumkan rencana pembangunan monorel yang akan menghubungkan Kota Nabire dengan Bandara Douw Aturure #pemprovpapuatengah#papuatengah #nabire #monorel #mekinawipa #bp3okp #fyp #nabire_tiktok_comunity #gubernurpapuatengah #beritaviral#papua
♬ suara asli – nabirenews2025_official – nabirenews2025_official
Harapan dari Tanah Papua
Di tengah riuh rendah kunjungan itu, terdengar doa sederhana dari salah satu siswa. Tangannya terangkat ke langit, suaranya lirih namun penuh keyakinan.
“Tuhan, jaga kakak polisi supaya sehat terus. Terima kasih sudah datang ke sekolah kami.”
Doa yang mungkin terdengar biasa, namun sesungguhnya mewakili harapan yang besar: bahwa di tanah Papua, anak-anak tumbuh dengan rasa aman, didampingi sosok polisi yang bukan hanya menjaga, tetapi juga menyayangi. (*)