Lanny Jaya | Minggu, 27 April 2025, adalah hari yang penuh tantangan bagi warga Kampung Dolinggame, Distrik Awina, Kabupaten Lanny Jaya, Papua. Hujan deras yang tak berhenti mengguyur wilayah tersebut memicu bencana tanah longsor yang menutup total jalan utama penghubung Tiom dan Wamena. Sebuah jalur vital yang selama ini menjadi nadi kehidupan, tiba-tiba terputus oleh puing-puing tanah, batu, dan pohon tumbang.
Warga yang biasanya menjalani rutinitas dengan tenang kini terperangkap dalam keterasingan, tidak bisa bergerak, tidak bisa melakukan aktivitas apapun. Mobilitas yang selama ini dianggap remeh, tiba-tiba menjadi sebuah kemewahan yang hilang. Namun, di tengah kekalutan dan rasa panik, sebuah suara yang tenang namun penuh keyakinan muncul di balik kabut tebal bencana: suara TNI.
TNI: Sang Penyelamat yang Tak Pernah Menunggu Perintah
Di bawah komando Letkol Inf Ardiansyah, Satgas Yonif 614/Raja Pandhita Pos Pirime langsung bergerak. Tanpa menunggu perintah lebih lanjut, tanpa keraguan, tim TNI langsung dikerahkan ke lokasi bencana. Keputusan mereka tidak hanya cepat, tetapi juga penuh tekad. Mereka tahu betul bahwa waktu adalah musuh terbesar dalam situasi seperti ini.
BACA JUGA: Misi Berat Mencari Iptu Tomi di Jantung Papua Barat
Setibanya di lokasi, mereka melihat kenyataan yang mengerikan: jalan utama yang menjadi harapan hidup bagi ribuan orang, tertutup rapat oleh longsoran tanah dan pohon besar. Namun, tidak ada waktu untuk merasa takut atau terintimidasi oleh besarnya tugas yang menanti. Para prajurit TNI yang dipimpin oleh Lettu Inf Figi Herdyansyah segera mengangkat alat berat dan mulai memecah material longsor yang menutupi jalan.
“Ini adalah tugas kami untuk hadir. Ketika bencana datang, kami tidak menunggu. Kami langsung beraksi untuk membuka kembali jalan yang menjadi nyawa bagi masyarakat,” ujar Letkol Ardiansyah dengan penuh keyakinan.
Dalam Hujan, Dalam Lumpur, Mereka Tetap Berdiri Bersama
Ketika material longsor yang menutupi jalan mulai bergerak, para prajurit TNI bergabung dengan Polsek Pirime dan warga setempat dalam sebuah pergerakan tanpa henti. Terlepas dari hujan yang masih mengguyur dan medan yang licin, mereka tidak menyerah. Setiap gerakan mereka adalah langkah untuk membuka kembali akses yang terputus.
Keringat bercucuran, kaki mereka terlindas lumpur, namun tidak ada kata menyerah. Mereka bekerja tanpa mengenal waktu, tanpa peduli cuaca yang semakin buruk. Mereka tahu bahwa setiap detik yang berlalu, semakin banyak harapan yang hilang, dan semakin banyak kehidupan yang terhenti. Jalan ini harus dibuka, dan mereka adalah orang-orang yang bertanggung jawab untuk melakukannya.
Lettu Inf Figi Herdyansyah mengatakan, “Kami tahu betapa pentingnya jalan ini bagi warga. Akses yang terbuka adalah hidup itu sendiri bagi mereka. Kami tidak bisa berhenti sampai jalan ini bisa dilalui kembali.”
BACA JUGA: Letkol (Tituler) Lenis Kogoya: KNPB Harus Dukung Program MBG
Warga Menangis Haru, TNI Menjadi Penyelamat Harapan
Di tengah hujan deras, di antara gundukan tanah dan batu besar, ada seorang wanita paruh baya, Nanius Wenda, yang menatap penuh haru ke arah prajurit TNI yang bekerja tanpa lelah. Wajahnya basah oleh hujan dan air mata. Ia tidak bisa menyembunyikan perasaan terima kasihnya yang mendalam.
“Bapak-bapak TNI datang tanpa diminta. Tanpa melihat siapa kami. Mereka langsung turun tangan untuk membantu kami. Terima kasih, bapak. Semoga Tuhan memberkati kalian semua,” ucap Nanius, suaranya hampir tidak terdengar di antara suara gemuruh hujan.
Kata-kata Nanius, yang keluar dengan penuh emosi, menggambarkan betapa besar arti kehadiran TNI di tengah-tengah mereka. Apa yang mereka lakukan bukan sekadar membuka jalan, tetapi membuka pintu harapan bagi warga yang terjebak dalam bencana. Bagi mereka, TNI bukan hanya sebuah organisasi militer, tetapi adalah simbol keselamatan yang hadir tepat saat dibutuhkan.
@nabirenews2025_official GenIUS Expo 2025 GenIUS Expo kali ini mengadakan GenIUS Award yang berisi kompetisi Esai dan Orasi. GenIUS Expo Awards kali ini mengusung tema “Masa depan Pendidikan dan Peluang Indonesia Timur” #sekolah #sekolahgenius #geniusaward #geniusexpo #geniusexpo2025 #kompetisisiswa #siswaunggul #sekolahunggul #sekolahunggulan #papua #papuatiktok #papuapride #papuahits #fypシ゚viral🖤tiktok #fypage #fypシ゚ #fyppppppppppppppppppppppp #fypp #fypdong
♬ suara asli – nabirenews2025_official – nabirenews2025_official
TNI dan Warga: Melawan Alam, Membangun Kekuatan Bersama
Aksi heroik ini mengingatkan kita bahwa di balik setiap bencana, ada kesempatan untuk menunjukkan bahwa kita bisa bersatu, berbagi beban, dan bersama-sama membangun kembali apa yang telah hancur. TNI, yang selama ini dikenal sebagai penjaga keamanan, kini juga menjadi penjaga harapan. Dalam setiap tetes keringat dan jerih payah mereka, terlihat sebuah tekad: untuk tidak membiarkan satu pun warga merasakan kesulitan sendirian.
BACA JUGA: PROFIL Jayawijaya, Ibu Kota Provinsi Papua Pegunungan
Bencana longsor di Lanny Jaya mungkin menjadi ujian bagi masyarakat setempat, tetapi lebih dari itu, ini adalah ujian bagi kemanusiaan kita. Dan dalam ujian itu, TNI hadir sebagai pahlawan, bukan hanya di medan perang, tetapi juga di medan bencana yang tak terduga.
Apa yang terjadi di Lanny Jaya bukan hanya sebuah cerita tentang longsor dan jalan yang tertutup. Ini adalah cerita tentang bagaimana sebuah negara, melalui pasukan TNI, hadir di saat-saat krisis untuk menyelamatkan nyawa dan membuka jalan menuju masa depan yang lebih cerah. Tanpa kenal lelah, tanpa berharap pamrih, mereka menunjukkan apa artinya menjadi abdi rakyat sejati.
Bagi masyarakat Lanny Jaya, TNI bukan sekadar simbol kekuatan, tetapi juga simbol cinta dan pengabdian. Mereka adalah orang-orang yang tak hanya menjaga, tetapi juga menyelamatkan harapan. (*)