Manokwari | Di tengah lebat dan ganasnya hutan Papua Barat, tiga jenderal polisi turun langsung memimpin sebuah operasi yang sarat risiko: mencari keberadaan Iptu Tomi Samuel Marbun, mantan Kasat Reskrim Polres Teluk Bintuni, yang hilang sejak Desember 2024.
Operasi besar ini, bertajuk Alfa Bravo Moskona 2025, dimulai pada 20 April dan direncanakan berlangsung hingga 3 Mei 2025.
Di bawah komando Kapolda Papua Barat, Irjen Pol Johnny Eddizon Isir, Danpas Pelopor Korps Brimob Polri Brigjen Pol Gatot Mangkurat Putra Perkasa, dan Karobinops Stamaops Polri Brigjen Pol Auliansyah Lubis, ratusan personel gabungan mengarungi medan ekstrem untuk sebuah misi: menemukan rekan mereka.
“Setiap langkah yang kami ambil di hutan ini adalah bentuk kesungguhan kami. Kami tidak akan berhenti sebelum ada kejelasan,” tegas Irjen Pol Johnny Eddizon Isir, Minggu (27/4/2025).
BACA JUGA: Satgas Berhasil Evakuasi Korban KKB di Yahukimo, Tokoh Kamoro: Ini Tugas Kemanusiaan
Menembus Hutan, Menantang Bahaya
Operasi pencarian dimulai secara intensif pada Rabu, 23 April 2025. Kapolda Papua Barat memimpin langsung perjalanan darat dari Poskotis Meyado menuju Pos Aju Mayerga. Medan licin, curam, dan penuh risiko menguji ketangguhan seluruh tim dalam perjalanan tiga jam yang penuh tantangan.
Keesokan harinya, Kamis 24 April, perjalanan dilanjutkan menuju Pos Aju Cempedak. Sembilan jam berjalan kaki tanpa henti melewati hutan lebat, rawa-rawa, dan jalur ekstrem lainnya menjadi bukti dedikasi pasukan.
@nabirenews2025_official Letkol (Tituler) Lenis Kogoya Bakal Bubarkan KNPB Letkol (Tituler) Lenis Kogoya menghimbau kepada Komite Nasional Papua Barat (KNPB) yang berada di setiap wilayah di Tanah Papua untuk segera mendaftarkan organisasinya ke Kesbangpol. #leniskogoya #letkoltituler #knpb #komitenasionalpapuabarat #kesbangpol #tanahpapua #lenisancamknpb #kabupatennabire #nabire #nabire_tiktok_comunity #nabirepapua #nabire_papua_indonesia #nabirehebat✊🏻 #papuatengah #bubarkanknpb #nabireviral #viralnabire #papuatengahviral #viralpapuatengah #nabirenews #nabirenewsdotcom #tiktoknabire
♬ suara asli – nabirenews2025_official – nabirenews2025_official
Pada Jumat, 25 April, sebanyak 145 personel gabungan dari Tim SAR Korbrimob Polri, Satbrimob Polda Papua Barat, dan Inafis akhirnya berhasil mencapai titik lokasi yang diduga tempat hanyutnya Iptu Tomi.
Titik itu berada di zona merah, wilayah rawan aktivitas Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB). Tanpa membuang waktu, tim langsung melakukan penyisiran dan pengumpulan data, meski harus menghadapi hujan deras, tanah berlumpur, serta ancaman hewan buas seperti buaya.
Operasi makin diperkuat pada Sabtu, 26 April, dengan bergabungnya dua personel Divhumas Polri, memperkuat kekuatan hingga 147 personel. Para jenderal turun langsung memimpin olah TKP dan rekonstruksi untuk memperjelas kronologi peristiwa.
BACA JUGA: Operasi Damai Cartenz Adalah Cahaya di Tengah Kegelapan Kekejaman KKB
Ancaman Nyata di Tengah Misi Kemanusiaan
Pada Minggu pagi, 27 April 2025, ketegangan meningkat tajam. Kamp tempat Ketua Komnas HAM Papua, Frits Ramandey, yang turut serta dalam pencarian, ditembaki dari arah seberang Sungai Rawara.
“Pukul 07.10 WIT, saya bersama empat orang turun ke sungai. Namun kami ditembaki dari arah seberang,” ujar Frits Ramandey dikutip dari laman Kompas.com.
Tim gabungan pun melakukan tembakan balasan dan terjadi kontak senjata selama sekitar 10 menit. Meski dalam kondisi bahaya, misi pencarian tetap dilanjutkan.
Frits menegaskan, kehadirannya di lapangan adalah bagian dari komitmen untuk mengungkap kasus hilangnya Iptu Tomi Marbun yang sejak 18 Desember 2024 belum menemukan titik terang.
BACA JUGA: Mereka Semua Sudah Pulang: Kisah di Balik Tuntasnya Evakuasi Korban KKB di Yahukimo
Jeritan Keluarga, Seruan Keadilan
Pencarian tahap ketiga ini tidak terlepas dari suara keras keluarga Iptu Tomi. Melalui aduan ke Komisi III DPR RI, istri Iptu Tomi, Ria Tarigan, bersama Montery Marbun dan orang tua Tomi, mendesak adanya langkah konkret.
Dalam Rapat Dengar Pendapat Umum (RDPU) yang dipimpin oleh Habiburokhman, diputuskan pembentukan Tim Pencari Fakta (TPF) dan kelanjutan operasi pencarian. Dua pencarian sebelumnya—satu sebelum Natal 2024 dan satu sesudahnya—masih belum membuahkan hasil.
Misi Operasi Alfa Bravo Moskona 2025 menjadi simbol keteguhan dan loyalitas Korps Bhayangkara. Tidak hanya mengorbankan waktu dan tenaga, namun juga mempertaruhkan nyawa.
“Medan berat, cuaca ekstrem, bahkan ancaman nyata dari KKB tidak akan pernah melunturkan dedikasi kami. Ini bukti nyata bahwa solidaritas dan profesionalisme Polri selalu hadir di medan tugas paling berat sekalipun,” tegas Brigjen Pol Gatot Mangkurat Putra Perkasa Jomantara.
Seiring berjalannya waktu, upaya pencarian terus berlanjut, menembus setiap jengkal hutan, menghadapi setiap ancaman, dan memelihara satu harapan: membawa pulang Iptu Tomi Marbun—hidup atau mati—kepada keluarganya. (*)