Teluk Bintuni | Kabut pagi masih menggantung tipis di hutan Moskona ketika langkah-langkah tim investigasi dari Bareskrim Polri mulai menyusuri lokasi yang menjadi titik awal hilangnya seorang perwira muda, Iptu Tomi S Marbun.
Di balik senyap dan rimbunnya vegetasi Papua Barat, sebuah pencarian dilakukan — bukan hanya untuk menemukan sosok yang hilang, tetapi juga untuk mengungkap tabir gelap yang menyelimuti operasi di wilayah rawan ini.
Dipimpin langsung oleh AKBP Adek Candra, Kepala Subbid Dokidentkrim Pusident Bareskrim Polri sekaligus Kasubsatgas Identifikasi Operasi AB Moskona 2025, tim gabungan melaksanakan olah tempat kejadian perkara (TKP) dan rekonstruksi secara menyeluruh selama tiga hari penuh.
BACA JUGA: Misi Berat Mencari Iptu Tomi di Jantung Papua Barat
Tiga Hari Menelusuri Misteri
“Kami dari Pusident Bareskrim Polri telah melaksanakan kegiatan di TKP terkait hilangnya Iptu Tomi,” ujar AKBP Adek Candra, saat memberi keterangan pada Senin, 28 April 2025.
Sebanyak tujuh personel Pusident dikerahkan, bersinergi dengan tim Identifikasi Polda Papua Barat yang dipimpin oleh Kombes Pol Novia Jaya, Direktur Kriminal Umum Polda Papua Barat. Mereka bekerja dalam empat tahapan kunci:
- Pemindaian lokasi terakhir yang diketahui sebagai tempat hilangnya Iptu Tomi.
- Dokumentasi udara menggunakan drone, menyusuri setiap inci medan yang sulit dijangkau.
- Olah TKP secara menyeluruh, termasuk pengumpulan benda-benda mencurigakan dan jejak biologis.
Rekonstruksi kejadian, menelusuri kembali rute yang diambil oleh Iptu Tomi dan timnya dalam operasi pemburuan terhadap Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB).
Langkah Demi Langkah Mengurai Arah
Tak mudah bekerja di medan seperti Moskona. Hutan lebat, kontur tanah yang ekstrem, hingga potensi gangguan dari kelompok bersenjata membuat setiap langkah penuh risiko. Namun tim tidak menyerah. Mereka mengumpulkan data visual, fisik, hingga keterangan dari rekan-rekan yang terakhir bersama Iptu Tomi.
“Setiap data yang kami kumpulkan akan kami olah dengan teliti dan hasilnya akan kami sampaikan pada kesempatan berikutnya,” jelas AKBP Adek.
BACA JUGA: Dugaan Makar: Rumah Jubir NRFPB Digeledah 170 Polisi di Sorong
Hilangnya Iptu Tomi bukan hanya kehilangan personel, tetapi juga simbol bahwa di garis depan konflik, para penegak hukum menghadapi ancaman yang nyata. Operasi ini, meski dibalut nuansa teknis forensik, menyiratkan perjuangan yang lebih dalam — demi kebenaran, demi keadilan, dan demi mereka yang mengabdi tanpa pamrih.
Polri menegaskan bahwa upaya ini adalah bagian dari komitmen penegakan hukum di Papua Barat. Di tengah tantangan geografis dan keamanan, mereka terus melangkah, membawa harapan bahwa suatu hari nanti, kebenaran akan terungkap, dan jejak Iptu Tomi akan kembali ditemukan. (*)