Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Example floating
Example floating
Papua Tengah

Gubernur Meki Nawipa Kritik Pemotongan Dana Otsus dan Dorong Zonasi MBG

×

Gubernur Meki Nawipa Kritik Pemotongan Dana Otsus dan Dorong Zonasi MBG

Sebarkan artikel ini
Gubernur pertama Papua Tengah, Meki Nawipa, yang juga menjabat sebagai Ketua Asosiasi Enam Gubernur Papua, menyuarakan keprihatinannya terhadap pemotongan Dana Otonomi Khusus (Otsus) yang dinilai tidak sesuai dengan ketentuan undang-undang. (Dok. Humas Pemprov Papua Tengah)
Example 468x60

Timika | Gubernur pertama Papua Tengah, Meki Nawipa, yang juga menjabat sebagai Ketua Asosiasi Enam Gubernur Papua, menyuarakan keprihatinannya terhadap pemotongan Dana Otonomi Khusus (Otsus) yang dinilai tidak sesuai dengan ketentuan undang-undang.

“Dana Otsus saat ini terkena efisiensi. Kalau mau potong anggaran lain silakan, tapi jangan dana Otsus. Jika ini tetap dilakukan, saya pikir kita melanggar undang-undang Otsus,” kata Meki saat melakukan pertemuan dengan Komisi II DPR RI di Timika, Kamis (1/5/2025).

Example 300x600

Ia menambahkan, enam gubernur provinsi di Tanah Papua telah sepakat untuk menyurati Presiden sebagai bentuk keberatan resmi atas kebijakan tersebut.

BACA JUGA: Ini Jumlah Pemekaran Kabupaten yang Diminta Gubernur Meki Saat Temui Komisi II DPR RI

Program Makanan Bergizi Gratis: Papua Tengah Siap, Tapi Perlu Zonasi

Terkait program nasional Makanan Bergizi Gratis (MBG) untuk siswa, Gubernur Meki Nawipa menegaskan bahwa Papua Tengah secara prinsip sudah siap menjalankannya. Namun, masih terdapat dinamika di tingkat kabupaten yang perlu diselesaikan.

“Kami sedang merancang sistem zonasi. Misalnya, daerah seperti Nabire dan Timika bisa ditangani oleh TNI/Polri, sementara enam kabupaten lainnya kami libatkan pihak gereja,” jelasnya dikutip dari laman sasagupapua.com.

Menurutnya, pendekatan berbasis zonasi ini akan mempermudah pelaksanaan program dan memastikan distribusi makanan bergizi menjangkau seluruh siswa secara merata.

Meki Nawipa juga menekankan bahwa pelibatan gereja dalam program ini akan memberikan dampak ekonomi yang positif bagi masyarakat lokal. Uang berputar di dalam lingkungan gereja, dan mama-mama Papua dapat dilibatkan sebagai penyedia makanan.

BACA JUGA: Meki Nawipa: Sinergi Pemerintah dan Masyarakat Kunci Peningkatan Layanan Kesehatan

“Kalau gereja yang tangani, anak-anak bisa lebih dekat secara psikologis, dan perekonomian lokal juga tumbuh. Ini pola yang cocok diterapkan di Papua Tengah,” ujarnya.

Ia berharap pendekatan ini mampu menghapuskan stigma negatif di masyarakat, sekaligus memperkuat partisipasi lokal dalam program-program pendidikan dan kesehatan anak. (*)

Example 120x600

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *