Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Example floating
Example floating
Papua Tengah

Menjemput Masa Depan Papua Tengah: Komisi II DPR RI Datang untuk Mendengar

×

Menjemput Masa Depan Papua Tengah: Komisi II DPR RI Datang untuk Mendengar

Sebarkan artikel ini
Wakil Ketua Komisi II DPR RI, Zulfikar Arse Sadikin, melakukan Kunjungan Kerja (Kunker) dalam rangka evaluasi perkembangan Daerah Otonomi Baru (DOB) Provinsi Papua Tengah. (Dok. HumasPemprov Papua Tengah)
Example 468x60

Timika | Matahari belum tinggi ketika satu per satu mobil dinas meluncur ke halaman sebuah hotel di Jalan Budi Utomo, Timika. Di dalamnya, para pejabat dari Komisi II DPR RI dan Kementerian Dalam Negeri bersiap menjalani hari yang penting: mendengar langsung denyut nadi pembangunan di salah satu provinsi termuda Indonesia – Papua Tengah.

Di antara rombongan itu, hadir Wakil Ketua Komisi II DPR RI, Zulfikar Arse Sadikin, bersama jajaran Direktorat Jenderal Otonomi Daerah (Ditjen Otda) Kemendagri. Mereka tidak datang membawa janji manis atau agenda seremonial. Mereka datang untuk mendengar, mencatat, dan memahami – apa yang benar-benar sedang terjadi di tanah baru ini.

Example 300x600

“Kami kesini bukan untuk menghakimi, apalagi menguliti. Kami ingin tahu yang sesungguhnya. Agar nanti saat rapat di Senayan, kami bisa bicara berdasarkan realitas, bukan asumsi,” ujar Zulfikar dalam keterangannya.

BACA JUGA: Deinas Geley: Kami Butuh Kantor Gubernur, Bukan Sekadar Ruang Pinjam

Kunjungan Kerja (Kunker) ini adalah bagian dari upaya evaluasi Daerah Otonomi Baru (DOB), terutama di wilayah yang kini menjadi sorotan nasional: Papua. Di antara DOB lainnya, Papua Tengah dinilai memiliki perkembangan yang paling progresif.

Hal itu diungkapkan langsung oleh Dirjen Otda Kemendagri, Akmal Malik.

“Keberhasilan sistem itu ditentukan oleh aktor utama di daerah. Dan kami melihat Papua Tengah menunjukkan kinerja yang nyata. Ini DOB yang benar-benar bergerak maju,” katanya.

Wakil Ketua Komisi II DPR RI, Zulfikar Arse Sadikin, melakukan Kunjungan Kerja (Kunker) dalam rangka evaluasi perkembangan Daerah Otonomi Baru (DOB) Provinsi Papua Tengah. (Dok. HumasPemprov Papua Tengah)

Membangun dari Nol, Menata dari Akar

Bagi Gubernur Papua Tengah, Meki Fritz Nawipa, kunjungan ini lebih dari sekadar evaluasi. Ini adalah bentuk nyata bahwa perjuangan mereka di tanah baru ini tidak dilakukan sendirian.

“Kami bangga dan berterima kasih. Ini provinsi baru, fondasi masih kami tata. Tapi kami bekerja keras agar Papua Tengah tidak sekadar terbentuk di atas kertas, tapi hadir nyata di tengah rakyat,” ucap Meki penuh semangat.

BACA JUGA: RPJMD Papua Tengah Dimulai, Silwanus: Harus Reformatif dan Merakyat

Ia pun mengungkap bahwa Papua Tengah tengah melalui fase penting: membangun sistem pemerintahan, memperkuat pelayanan publik, dan menata kelembagaan daerah. Dalam proses itu, mereka tidak hanya butuh dana, tetapi juga arah, dukungan, dan sinergi yang kuat dari pusat.

Meki menambahkan, sebelumnya telah dilakukan Rapat Kerja Asosiasi Gubernur se-Tanah Papua dan Raker Bupati se-Papua Tengah, sebagai bagian dari orkestrasi yang lebih besar untuk menyatukan irama pembangunan.

“Kami tahu, keberhasilan kami tidak hanya tergantung pada semangat di daerah, tapi juga perhatian dari pusat. Itulah mengapa Kunker ini sangat kami hargai,” katanya.

@nabirenews2025_official

Gubernur Papua Tengah, Meki Nawipa, mengumumkan rencana pembangunan monorel yang akan menghubungkan Kota Nabire dengan Bandara Douw Aturure #pemprovpapuatengah#papuatengah #nabire #monorel #mekinawipa #bp3okp #fyp #nabire_tiktok_comunity #gubernurpapuatengah #beritaviral#papua

♬ suara asli – nabirenews2025_official – nabirenews2025_official

Dari Timika untuk Indonesia

Kunker ini bisa jadi hanya berlangsung satu hari, tapi bagi rakyat Papua Tengah, ini adalah isyarat penting bahwa mereka didengar, dilihat, dan dianggap. Ketika para wakil rakyat turun langsung, berdiskusi tanpa jarak, dan membuka ruang kritik serta masukan, maka pembangunan tak lagi bersifat top-down, tapi menyatu dengan suara lokal.

Dalam ruang pertemuan yang hangat, tak hanya data dan laporan yang disampaikan, tapi juga harapan: bahwa Papua Tengah bisa menjadi DOB percontohan, bukan sekadar administratif, tapi substansial.

BACA JUGA: Ilaga dan Mulia: Dua Nama, Dua Dunia di Punggung Pegunungan Papua

“Papua Tengah punya potensi besar. Kami datang bukan untuk mencari salah, tapi untuk memastikan masa depan provinsi ini dibangun dengan pijakan yang benar.”

Papua Tengah bukan hanya nama baru di peta Indonesia. Ia adalah tanah harapan, tempat mimpi-mimpi mulai ditata, dan masa depan sedang dipahat. (*)

Example 120x600

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *