Nabire | Awan Tebal menyelimuti langit saat deretan mobil dari Polres Nabire perlahan menembus jalan-jalan rusak menuju Kampung Yaro, Senin siang itu. Banjir yang sudah berlangsung dua hari membuat akses jalan penuh lumpur dan sebagian bahkan nyaris tak bisa dilalui. Tapi para petugas tetap melaju, membawa bantuan dan harapan.
Air masih mengenangi banyak titik. Di beberapa ruas, jalan berlubang dan tergenang, memaksa kendaraan berhenti sesaat untuk mencari jalur alternatif. Namun tekad para petugas tak surut.
“Kami datang bukan hanya membawa sembako. Kami datang membawa kepedulian,” ujar Kapolres Nabire, AKBP Samuel Tatiratu, yang memimpin langsung pengantaran bantuan.
BACA JUGA: Polres Nabire Sebar Nomor Aduan untuk Tingkatkan Layanan kepada Masyarakat
Setibanya di Kampung Yaro, suasana haru menyambut. Lebih dari 40 kepala keluarga terdampak. Tujuh rumah rusak berat. Warga yang sejak hari pertama banjir mengungsi ke rumah kerabat atau bertahan di rumah yang terendam, menyambut kedatangan rombongan Polres dengan wajah letih namun penuh harap.
Paket-paket bantuan berisi beras, susu, air mineral, telur, mie instan, dan obat-obatan langsung dibagikan. Di dalam bungkusan itu, terselip lebih dari sekadar logistik. Ada rasa hangat yang tak bisa diukur dengan angka.
“Saya mengcapkan terima kasih kepada bapak Kapolres Nabire yang sudah datang melihat dan memberikan bantuan sembako kepada kami di sini,” ujar Engelina Hao, warga Kampung Yaro.
Kepala Kampung Wanggar Pantai, Ayub Hao, menyampaikan rasa terima kasihnya. “Perjalanan ke sini tidak mudah. Tapi mereka tetap datang. Itu yang membuat kami terharu,” katanya.
Banjir mungkin belum surut, dan jalan ke Kampung Yaro masih rusak dan butuh perbaikan. Tapi kepedulian yang dibawa hari itu sudah cukup menjadi jembatan harapan. Sebuah pelita kecil di tengah derasnya ujian. (*)