Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Example floating
Example floating
Kesehatan

Kasus HIV Papua Tengah Capai 22.868, Ini Seruan Plt Kadinkes

×

Kasus HIV Papua Tengah Capai 22.868, Ini Seruan Plt Kadinkes

Sebarkan artikel ini
Plt Kadinkes Papua Tengah saat menyampaikan laporan epidemi HIV. (Dok. Istimewa)
Example 468x60

Nabire | Plt Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Papua Tengah mengungkapkan bahwa jumlah kasus HIV/AIDS di wilayah tersebut telah mencapai angka 22.868 kasus hingga Desember 2024.

Dari jumlah tersebut, 12.272 kasus terjadi pada perempuan, dengan Kota Nabire sebagai daerah tertinggi, mencatat 10.494 kasus, disusul Mimika (7.923) dan Paniai (2.474).

Example 300x600

“Angka ini menunjukkan bahwa epidemi HIV/AIDS masih menjadi tantangan besar di Papua Tengah,” ujar Plt Kadinkes dalam pernyataan resmi di Aula Setda Nabire, Senin (6/5/2025).

Plt Kadinkes menekankan bahwa tingginya angka perempuan yang terdiagnosis bukan berarti mereka lebih rentan terhadap penularan HIV.

BACA JUGA: Paniai Melawan Senyap: Ketika 2.475 Nyawa Bergulat dalam Bayang HIV-AIDS

“Perempuan lebih rutin melakukan pemeriksaan kesehatan. Sementara laki-laki cenderung enggan tes HIV, sehingga banyak kasus yang belum terdeteksi,” jelasnya.

Ia juga mengkritik narasi publik yang sering menyudutkan perempuan sebagai sumber penyebaran HIV. “Ini tidak adil dan berakar pada bias patriarki. Faktanya, siapa pun bisa menularkan HIV jika melakukan perilaku berisiko,” tegasnya.

Studi dari University of Victoria dan Pusat Studi Kependudukan UNCEN menunjukkan bahwa stigma terhadap perempuan pengidap HIV sangat tinggi di wilayah pegunungan Papua, menyebabkan diskriminasi sosial dan hambatan akses layanan kesehatan.

@nabirenews2025_official

Polres Nabire Peduli Gerak cepat ditunjukkan Kapolres Nabire, AKBP Samuel Tatiratu, dalam merespons bencana banjir yang melanda Kabupaten Nabire. Ia langsung turun ke lapangan, menuju Kampung Yaro, untuk menyalurkan bantuan sembako kepada warga terdampak. #banjir #banjirnabire #kampungyaro #akbpsamueltatiratu #samueltatiratu #polresnabire #bencanabanjir #bantuansembako #kabupatennabire #nabire #nabire_tiktok_comunity #nabirepapua #nabire_papua_indonesia #nabirehebat✊🏻 #papuatengah #polisi #polisiindonesia #polisiindonesia🇮🇩 #polisibaik

♬ suara asli – nabirenews2025_official – nabirenews2025_official

Lima Tantangan Besar Penanggulangan HIV/AIDS di Papua Tengah

Pemerintah Provinsi Papua Tengah mengidentifikasi lima tantangan utama dalam penanggulangan HIV/AIDS:

  • Mobilitas penduduk tinggi, terutama pekerja migran dan pencari kayu gaharu, meningkatkan risiko penyebaran.
  • Minimnya edukasi HIV/AIDS di wilayah pedalaman, menyebabkan rendahnya kesadaran masyarakat.
  • Enggannya masyarakat untuk tes HIV, karena takut, stigma, atau merasa tidak berisiko.
  • Stigma terhadap ODHA (Orang dengan HIV/AIDS), yang menyebabkan diskriminasi dan ketakutan membuka status kesehatan.
  • Kesenjangan akses layanan kesehatan, terutama di wilayah pegunungan dan terpencil, termasuk terbatasnya fasilitas pemeriksaan dan distribusi obat ARV.

BACA JUGA: Pelatihan Entomologi Tekan Kasus Malaria di Mimika

STBP 2024: Langkah Strategis Menuju Eliminasi HIV

Tahun ini, Papua Tengah melaksanakan Survei Terpadu Biologis dan Perilaku (STBP) 2024 sebagai upaya memperoleh data akurat mengenai prevalensi HIV, sifilis, dan perilaku berisiko.

Hasil survei ini akan digunakan untuk mendukung target global Triple 95-95-95, yakni:

  • 95 persen orang dengan HIV mengetahui statusnya.
  • 95 persen yang terdiagnosis menerima terapi ARV berkelanjutan.
  • 95 persen dari mereka memiliki supresi virus.
Plt Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Papua Tengah mengungkapkan bahwa jumlah kasus HIV/AIDS di wilayah tersebut telah mencapai angka 22.868 kasus hingga Desember 2024. (Dok. Istimewa)

Plt Kadinkes meminta dukungan semua pihak, termasuk tokoh masyarakat, pemuda, dan gereja, untuk menyukseskan STBP dengan mendorong partisipasi masyarakat dalam pengambilan sampel darah dan wawancara.

Papua Tengah Prioritaskan Tes HIV Gratis dan Edukasi Pedalaman

Dalam rangka mempercepat eliminasi HIV/AIDS, Pemerintah Papua Tengah menetapkan sejumlah kebijakan strategis:

  • Integrasi STBP dengan program penanggulangan penyakit menular.
  • Tes HIV gratis berbasis komunitas, terutama di wilayah terpencil.
  • Edukasi kesehatan di sekolah dan rumah ibadah, untuk membongkar mitos seputar HIV.
  • Penguatan sistem rujukan dan distribusi ARV, agar pasien HIV/AIDS mendapat pengobatan tepat waktu.
  • Kolaborasi lintas sektor melalui pendekatan pentahelix antara pemerintah, akademisi, media, dunia usaha, dan masyarakat.

BACA JUGA: Meki Nawipa: Sinergi Pemerintah dan Masyarakat Kunci Peningkatan Layanan Kesehatan

Papua Tengah Menuju 2030 Bebas HIV/AIDS

“Ini bukan semata urusan pemerintah, tapi tanggung jawab kita semua. Mari jadikan pemeriksaan HIV sebagai bagian dari gaya hidup sehat seperti cek darah rutin,” ajak Plt Kadinkes.

Ia juga berharap Kabupaten Nabire bisa menjadi contoh sukses pelaksanaan STBP 2024.

“Dengan data yang akurat dan kolaborasi yang kuat, Papua Tengah dapat mengendalikan epidemi HIV/AIDS dan mencapai target eliminasi HIV pada tahun 2030,” pungkasnya. (*)

Example 120x600

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *