Puncak Jaya | Penjabat (Pj) Bupati Puncak Jaya, Yopi Murib, bersama Kapolres Puncak Jaya AKBP Fauzan, Dandim 1714/Puncak Jaya, dan Plh Sekda Kabupaten Puncak Jaya menggelar rapat koordinasi di Mulia, Senin (7/4/2025).
Rapat tersebut membahas dua agenda penting yaitu persiapan kunjungan Gubernur Papua Tengah dan pengamanan Ujian Nasional (UN) tingkat SMA/SMK di wilayah tersebut.
Kunjungan Forkopimda Papua Tengah
Pj Bupati Yopi Murib menyebutkan, kunjungan Forkopimda Papua Tengah yang terdiri dari Gubernur, Kapolda, dan Danrem sudah diinformasikan, namun kepastian kedatangan masih ditunggu hingga malam.
BACA JUGA: Konflik Politik di Puncak Jaya: Janji Gubernur Berkantor di Mulia Masih Sebatas Ucapan
“Sudah diinformasikan akan datang, jadi malam ini semoga ada kepastian,” ujarnya dikutip dari laman papuapegunungannesw.com.
Apabila kunjungan terlaksana, pemerintah daerah berencana mempertemukan kedua kubu pasangan calon (paslon) Bupati Puncak Jaya untuk menyepakati perdamaian pasca konflik pilkada.
@nabirenews2025_official Menyikapi pertikaian antarpengukung pasangan calon (Paslon) bupati dan wakil bupati Puncak Jaya, Gubernur Papua Tengah Meki Nawipa langsung bergerah cepat untuk memanggil calon bupati dan wakil bupati Puncak Jaya. Keduanya bersepakat untuk akhiri konflik. #pertikaian #paslonbupatidanwakilbupati #puncakjaya #puncakjayapapua #papuatengah #gubernurpapuatengah #mekinawipa #konflikpuncakjaya #perangantarkelompok #kabupatennabire #nabire #nabire_tiktok_comunity
♬ suara asli – nabirenews2025_official – nabirenews2025_official
Pengamanan Ujian Nasional di Tiga Titik
Selain itu, rapat juga fokus membahas pengamanan UN yang dijadwalkan digelar di tiga lokasi:
- TK Nagalo Pruleme
- SD Inpres Pagaleme
- SMA/SMK Wuyuneri
BACA JUGA: Pertikaian Antar Pendukung di Puncak Jaya: 12 Tewas, KKB Manfaatkan Situasi
Menurut Yopi Murib, aparat keamanan siap memberikan dukungan, namun meminta surat resmi sebagai dasar hukum karena isu keberadaan TNI-Polri di sekolah sempat menuai pertanyaan publik.
“Mereka minta surat sebagai dasar pengamanan karena muncul isu di media sosial,” jelasnya.
Situasi Keamanan Pascapilkada
Sejak Pilkada Puncak Jaya, konflik antar pendukung paslon masih terus terjadi. Hingga kini, 12 orang dilaporkan tewas, ratusan luka-luka, dan rumah warga terbakar. Seruan damai dari Pemkab dan aparat belum diindahkan, bahkan empat korban terbaru kembali jatuh akibat bentrok susulan. (*)